Dirut Gelontorkan Rp1,49 Miliar Borong 400 Ribu Lembar Saham Cimory Milik Konglomerat Bambang Sutantio

JAKARTA - Direktur Utama PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), Farell Grandisuri menambah kepemilikan saham di perusahaan milik konglomerat Bambang Sutantio tersebut.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat 24 Juni, Farell Grandisuri membeli 400.000 lembar saham CMRY dengan harga Rp3.736. Dengan demikian nilai pembelian saham tersebut mencapai sekitar Rp1,49 miliar.

Setelah melakukan transaksi itu, Farell memegang 607.403.200 lembar saham CMRY dari sebelumnya 607.003.200 lembar.

"Tujuan dari transaksi untuk investasi dan status kepemilikan saham langsung," jelas manajemen Cimory.

Produsen susu dan yoghurt Cimory tersebut sebelumnya melaporkan pertumbuhan kinerja di kuartal I 2022. CMRY membukukan kenaikan penjualan pada kuartal I 2022. Kinerja positif di tiga bulan pertama tahun ini, diikuti dengan kenaikan laba bersih.

Dalam laporan keuangan Cimory, dikutip Sabtu 7 Mei, perseroanmencatatkan penjualan sebesar Rp1,46 triliun pada kuartal I 2022. Penjualan tersebut naik 106,28 persen dibandingkan dengan kuartal I 2021 sebesar Rp712,59 miliar.

Selama periode Januari-Maret 2022, penjualan Cimory ditopang oleh segmen produk olahan susu yang berkontribusi sebesar 99,44 persen ke total penjualan bersih dengan nilai Rp1,46 triliun. Penjualan produk olahan susu naik 108,04 persen dibandingkan dengan penjualan kuartal I 2021 sebesar Rp702,66 miliar.

Sementara itu, penjualan pada segmen makanan konsumsi mengalami penurunan dari Rp9,93 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp8,16 miliar pada kuartal I 2022. Adapun berdasarkan segmen geografis, penjualan di dalam negeri naik 91,76 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp901,88 miliar, dibandingkan dengan Rp470,31 miliar pada kuartal I 2021.

Penjualan di luar negeri juga naik signifikan 134,48 persen menjadi Rp568,10 miliar. Beban pokok penjualan CMRY juga tercatat naik signifikan 118,74 persen YoY menjadi Rp819,51 miliar, dari Rp374,65 miliar pada 3 bulan pertama di tahun sebelumnya.