Mahathir Mohamad Klarifikasi Pernyataan soal Klaim Kepulauan Riau
JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberikan klarifikasi atas ucapannya terkait Malaysia yang seharusnya mengklaim Kepulauan Riau dan Singapura.
Dalam keterangan tertulisnya, Mahathir mengatakan pernyataannya telah diartikan di luar konteks, dan laporan tentang apa yang dia sampaikan pada pertemuan dengan orang Melayu tersebut tidak akurat.
"Saya tidak meminta Malaysia untuk mengklaim tanah yang telah kami hilangkan," ujar dia dilansir ANTARA, Kamis, 24 Juni.
Mahathir ingin mengatakan mereka sangat khawatir kehilangan batu seukuran meja tapi tidak pernah mengkhawatirkan bagian dari Malaysia yang lebih besar ketika diambil dari mereka.
"Kehilangan Pulau Batu Puteh bukanlah masalah besar. Adalah kesalahan Pemerintah Johor untuk menyangkal bahwa itu milik Johor. Seandainya penolakan itu tidak dilakukan, tidak akan ada perselisihan sekarang," ujar dia.
Baca juga:
- Detik-detik Jatuhnya Pesawat Susi Air di Timika Hingga Akhirnya Ditemukan Tim SAR
- Rusia Lancarkan Serangan Udara dan Artileri Besar-besaran, Presiden Zelensky: Mereka Ingin Menghancurkan Seluruh Donbas
- Serang Balik Cak Imin, Yenny Wahid: Jangan Baper Cak, Belum Tentu Bisa Bikin Partai Sendiri, Kan Bisanya Ambil Partai Orang Lain
Mahathir mengatakan Malaysia patut bersyukur pengadilan dunia memberikan Pulau Ligitan dan Sipadan kepada mereka. Pulau-pulau tersebut jauh lebih berharga daripada Pulau Batu Puteh.
Menurut dia, seharusnya Malaysia bersyukur Indonesia tidak mempermasalahkan pemberian tersebut. "Sungguh kita tidak bersyukur atas keuntungan itu".
Sebelumnya ramai diberitakan mantan Perdana Menteri Malaysia tersebut menyebut Malaysia semestinya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau sebagai bagian dari Tanah Melayu yang memiliki hubungan historis dengan Malaysia.