Faraday Optimistis Mampu Luncurkan Mobil Listrik Mewah FF91 di Tengah Kelesuan Ekonomi Dunia
JAKARTA – Banyak perusahaan startup kini tengah mengalami tantang karena minimnya investasi di tengah kelesuan ekonomi dunia akhir-akhir ini. Namun hal itu tak menyurutkan niat beberapa perusahaan kendaraan otonom untuk terus melanjutkan bisnis mereka.
Faraday Future Intelligent Electric (FFIE) akan mampu meluncurkan kendaraan mewah FF91 tanpa memerlukan dana tambahan. Ini dijelaskan oleh Chief Executive Officer FFIE, Carsten Breitfeld, pada Rabu, 5 Juni dalam sebuah wawancara dengan Reuters.
Breitfeld menambahkan bahwa perusahaan perlu meningkatkan modal pada paruh kedua tahun ini. Pada konferensi Deutsche Bank sebelumnya pada Rabu lalu, dia mengatakan perusahaan yakin mengamankan dana tambahan meskipun kondisi ekonomi makro yang sulit.
Electric Last Mile Solutions (ELMS) mengajukan kebangkrutan karena ketidakmampuannya untuk mengumpulkan dana tambahan telah membuat investor khawatir tentang bagaimana neraca perusahaan rintisan lain bernasib.
Pada bulan Mei, Rivian Automotive Inc mengatakan bahwa mereka memiliki cukup uang untuk membuka pabriknya di Georgia pada tahun 2025, tanpa perlu tambahan modal.
Faraday mengatakan akan memulai pengiriman mobil FF91 pada kuartal ketiga tahun ini dan berharap dapat memproduksi antara 6.000 dan 8.000 mobil pada 2023.
Baca juga:
- Ford Tarik 48 Ribu Mustang Mach-E karena Kesalahan pada Baterai Kendaraan
- BMW Uji Coba Baterai Berbahan Kimia dari ONE yang Diklaim Bisa Capai 965 Km dalam Sekali Isi Daya
- Kendaraan Listrik Dianggap Ancaman untuk Pertamina, Gun Romli Bela BUMN: Ngapain Kasih Sponsor Formula E, Sama Saja Bunuh Diri
- CEO Ferrari, Benedetto Vigna, Diharapkan Meneruskan Tradisi dengan Teknologi Kendaraan Listrik
“Perusahaan akan mengikuti "strategi hybrid" dalam membangun mobil kami,” kata Breitfeld. Saat ini, crossover FF91 dibuat di fasilitas Hanford, California dan kendaraan pasar massal FF81 akan dibangun oleh produsen kontrak, Myoung Shin.
Ia mengharapkan kendaraan mewah FF91 untuk bersaing dengan merek seperti Rolls Royce, Volkswagen Group , Bentley dan Mercedes Benz Maybach.
Breitfeld mengatakan bahwa Faraday akan mengirimkan mobil dengan perangkat keras yang diperlukan untuk teknologi mengemudi otonomnya. Namun, itu akan menggunakan tumpukan perangkat lunak dari pihak ketiga dan driver akan mendapatkan pembaruan terkait dengan kemampuan sistem bantuan pengemudi (ADAS) lanjutan melalui udara setelah peluncuran.
Faraday juga mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah daerah dan mitra di China untuk memulai produksi di negara tersebut. Namun, perkembangan ini masih berada pada tahap yang baru lahir.