Khawatir Lonjakan COVID-19, Anies Sempat Minta Pemerintah Pusat Tiadakan Libur Panjang
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sempat meminta pemerintah pusat untuk meniadakan kebijakan cuti bersama atau libur panjang di akhir Oktober mendatang.
Namun, kata dia, usulan tersebut ditolak pemerintah pusat. Cuti bersama tetap berlaku pada tanggal 28, 29, dan 30 Oktober. Dilanjutkan dengan akhir pekan pada tanggal 31 Oktober dan 1 November.
"Sebetulnya, tiga minggu yang lalu kami sudah mengajukan saat rapat pertemuan dengan Gugus Tugas. Coba, dipertimbangkan soal libur panjangnya. Tapi, pemerintah pusat tetap jalankan libur panjang," kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin, 26 Oktober.
Akhirnya, Anies pasrah. Dengan begitu, Pemprov DKI sedang mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 setelah libur panjang dengan cara meningkatkan penelusuran kontak, pemeriksaan, hingga kapasitas tempat tidur perawatan pasien.
Baca juga:
Sebab, lonjakan kasus pernah terjadi saat libur panjang peringatan Hari Kemerdekaan RI pada pertengahan bulan Agustus lalu. Hal ini mengakibatkan DKI sempat memberlakukan rem darurat dengan PSBB secara ketat.
"Ya sudah, keputusan pemerintah pusat itu sekarang kita jalani. Kita harus siap jumlah tempat tidur, kemudian kegiatan tracing, dan testing. Karena, pengalaman pada libur panjang, sesudahnya suka ada lonjakan kasus," ujar Anies.
Sebagai informasi, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menegaskan pemerintah tak akan mengubah jadwal cuti bersama yang akan jatuh pada 28 Oktober mendatang meski saat ini pandemi COVID-19 masih terjadi.
"Berkaitan dengan masalah cuti dan libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2020, sesuai dengan arahan presiden menetapkan bahwa cuti dan libur dalam kaitannya peringatan Maulid Nabi tetap dilaksanakan. Jadi, tidak ada perubahan," kata Menko PMK Muhadjir Effendi.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah kendaraan yang keluar Jakarta pada libur panjang akhir Oktober ini mencapai 622.039 kendaraan. Angka prediksi ini naik 21,77 persen dibanding dengan situasi saat normal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mengaku dirinya khawatir kasus baru penularan COVID-19 akan melonjak pada masa libur panjang akhir bulan ini.
"Ini ada libur panjang minggu depan saya terus terang sangat khawatir. Saya sampaikan ke teman-teman menteri supaya mengingatkan menjaga protokol kesehatan," tutur Luhut.