Kritik Menpora dan Jokowi Soal Penanganan Cedera, Pesenam Rifda Irfanaluthfi: Masa Saya Jadi Therapist & Masseur buat Diri Saya Sendiri

JAKARTA - Pesenam Indonesia Rifda Irfanaluthfi melontarkan kritik kepada  pemerintah terkait penanganan cedera atlet. Pemerintah dianggap macet dalam urusan itu.

Kritik itu dituangkan Rifda di media sosial Instagram pada Senin, 13 Juni. Ia menyasar Menpora Zainudin Amali dan Presiden Joko Widodo.

Dalam unggahannya Rifda mengatakan pemerintah seharusnya lebih cekatan mengurus masalah cedera saat atlet mengikuti acara multi cabang atau single. Ketiadaan tenaga therapist atau masseur mendampingi atlet di acara-acara internasional membuat atlet harus menangani cederanya sendiri.

"Masak saya atlet fokus bertanding cari poin untuk bisa tembus Olimpiade, tapi saya juga yang jadi therapist + masseur buat diri saya sendiri, saya juga yang beli alatnya," tulis Rifda dalam Instagram Stories.

Saat ini atlet kelahiran 1999 tersebut sedang berada di Doha, Qatar, untuk mengikuti Kejuaraan Senam Asia 2022. Kejuaraan itu berlangsung dari 15 sampai 18 Juni.

Dari postingannya yang berformat video, Rifda diketahui membuat persiapan untuk ajang itu dengan menjalani terapi tanpa tenaga ahli. Padahal, tenaga ahli sangat diperlukan demi menjaga kesehatan atlet yang begitu vital.

"Minimal setiap bertanding dalam event besar, mau itu multi event, atau single event bawa satu therapist untuk satu cabor," ia melanjutkan.

"Karena kesehatan merupakan aset yang berharga untuk menunjang keberhasilan atlet. Kasihan atletnya sudah berusaha maksimal, tapi kurang di-support pemerintah dari segi penanganan cederanya," tambahnya.

Rifda merupakan salah satu atlet senam yang sangat potensial. Ia adalah peraih dua medali emas dan satu medali perunggu dalam ajang SEA Games Hanoi 2022 yang baru saja selesai pada Mei lalu.