JAKARTA - Kejuaraan Indonesia Gymnastics Open 2023 akan digelar pada 2-5 Juli. Kompetisi yang berlangsung di Tangerang Convention Center dan GOR Jatiuwung, Tangerang, Banten, ini akan diikuti lebih dari 500 pesenam dari berbagai daerah.
Wajar bila Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) menjadikan turnamen ini sebagai ajang mencari atlet potensial.
Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati Irawan mengatakan, ajang ini merupakan program tahunan guna melihat potensi atlet muda dari seluruh Indonesia sekaligus sebagai ajang penyaringan bibit-bibit unggul pesenam di Tanah Air.
"Ajang ini untuk pembibitan, nantinya setelah ada juara, kami akan bina untuk talent scouting," ujar Ita, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 30 Juni.
Indonesia Open 2023, lanjut Ita, merupakan edisi kedua setelah tahun lalu PB Persani juga sukses menggelar ajang serupa. Dalam pelaksanaannya, ajang ini melombakan tiga disiplin senam yakni aerobic, artistic, dan rhythmic.
Ita mengungkapkan kompetisi khususnya untuk usia muda menjadi penting untuk menjaga regenerasi atlet. "Itu yang harus terus dipersiapkan. Mohon doa dan dukungannya semoga ke depan akan ada atlet yang bisa membawa nama harum Indonesia di pentas dunia," ujar Ita.
PB Persani juga terus menjalankan program untuk meningkatkan prestasi senam Indonesia. Saat ini, salah satu fokus utama adalah meloloskan atlet Merah Putih ke pesta olahraga terbesar di dunia yakni Olimpiade 2024 Paris.
BACA JUGA:
Atlet yang dipersiapkan adalah Rifda Irfanaluthfi. PB Persani pun bakal mengirim Rifda ke Belanda untuk pemusatan latihan (TC) sebagai persiapan menuju Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2023 di Antwerp, Belgia pada 30 September-8 Oktober.
"Rifda nanti akan berangkat ke Belanda, tapi tidak lama. Rencana berangkat jelang ke Belgia. Di Belanda katakan tiga pekan atau satu bulan. Tetapi kami masih menggodok lagi, apakah butuh waktu lebih dari itu. Misalkan tiga bulan. Kami akan berdiskusi lagi," kata Ita.
Belanda dipilih sebagai lokasi persiapan Rifda menghadapi Kejuaraan Dunia 2023 karena memiliki sarana dan prasarana pelatihan yang memadai, ditunjang dengan pelatih yang memiliki pengalaman.
"Alat-alat di Belanda bagus. Bukan alat utama untuk kompetisi, tetapi alat pendukung untuk latihan bagus. Misalnya ada sauna, kolam es yang penting untuk otot. Kemudian ada tempat fitness center, ada alat bantu juga di ruangan untuk senamnya, dan lain sebagainya," kata Ita.
Kondisi tersebut berbeda dengan di Indonesia. Menurut Ita fasilitas latihan untuk cabang olahraga senam di Tanah Air belum memadai. Padahal senam, khususnya artistik merupakan cabang Olimpiade sekaligus prioritas dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Kejuaraan Dunia 2023, lanjut Ita, merupakan kualifikasi untuk Olimpiade Paris.
Peluang Rifda untuk tampil di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut terbuka lebar. Terlebih Rifda terus menunjukkan konsistensi dan memiliki tekad besar untuk bisa membawa Indonesia di pentas dunia.
Dia memastikan lolos ke Kejuaraan Dunia 2023 setelah tampil ciamik pada Kejuaraan Asia Senam Artistik di OCBC Arena, Kallang, Singapura, 10-18 Juni.