Sosialisasi ke Sekolah, Bawaslu NTT: Pemilih 17 Tahun Belum Tentu Tahu Haknya dalam Pemilu
NTT - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengintensifkan sosialisasi di berbagai lembaga pendidikan dan perguruan tinggi guna meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam memberikan hak suara dalam Pemilu 2024.
"Bawaslu di NTT saat ini sudah mulai melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk meningkatkan jumlah pemilih dari pemilih pemula pada Pemilu 2024," kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Provinsi NTT Jemris Fointuna di Kupang, Senin 13 Juni.
Jemris Fointuna mengatakan, pemilih pemula menjadi salah satu fokus perhatian bawaslu dalam memberikan sosialisasi tentang hak-hak mereka dalam mengikuti pemilu sehingga partisipasi pemilih pemula dalam pemilu menjadi lebih banyak.
Baca juga:
- 4 Anggota PAW KPU Resmi Dilantik, Tersisa 1 dari Papua Barat
- Puas Kinerja Jokowi tapi Ingin Reshuffle Kabinet, Survei Charta Politika Dipersoalkan, Politikus Ini Singgung Curhat Emak-emak
- Bicara Penangkapan Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin, Polda Metro: Ada Hampir 30 Sekolah Terafiliasi Khilafah
- Dalam Gendongan Ibunya, Bayi Ridwan Kamil Taburkan Bunga di Atas Kuburan Eril
Menurut dia, sosialisasi terhadap kelompok pemilih pemula terkait dengan pelaksanaan pemilu sangat penting sehingga para pemilih mengetahui hak-haknya dan apa tujuan mereka dalam memberikan suara pada pemilu.
"Pemilih pemula yang sudah berusia 17 tahun tentu belum mengetahui secara persis apa saja yang menjadi haknya dalam pemilu, sehingga bawaslu di seluruh NTT sudah mulai melakukan sosialisasi langsung ke sekolah dan perguruan tinggi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa bawaslu juga mulai melakukan sosialisasi ke kalangan pemilih pemula, khususnya bagi mantan anggota TNI/Polri yang sudah pensiun.
Dengan makin intensifnya sosialisasi, dia berharap peserta pemilih dari pemilih pemula di Provinsi NTT makin meningkat pada pemilu serentak mendatang.