Ditinggalkan Pekerja Migran yang Terdampak COVID-19 Tahun 2020, India Bakal Lelang 5.400 Sepeda
JAKARTA - Pihak berwenang di Negara Bagian Uttar Pradesh di India utara, melelang 5.400 sepeda yang ditinggalkan oleh pekerja migran yang putus asa yang berusaha mencapai rumah mereka, selama penguncian mendadak virus corona pada tahun 2020.
Puluhan juta pekerja di seluruh India menjadi pengangguran dan terdampar di kota-kota besar, setelah Perdana Menteri Narendra Modi bergegas memberlakukan jam malam nasional, untuk menghentikan penyebaran infeksi Covid-19 pada Maret tahun itu.
Banyak pekerja dan keluarga mereka berjalan atau bersepeda sejauh ratusan mil, dalam cuaca panas terik untuk kembali ke rumah mereka karena transportasi umum dan pribadi tidak beroperasi.
Sekitar 20.000 pekerja migran telah mencapai Distrik Saharanpur, sebuah kota yang dianggap sebagai pintu gerbang ke negara bagian tetangga Bihar, Haryana, Himachal Pradesh dan Punjab, dengan sepeda.
Namun, mereka harus dihentikan terlebih dahulu untuk menjalani karantina di tempat penampungan yang dikelola pemerintah, sebelum kemudian diantar ke rumah mereka dengan bus.
Sementara hampir 15.000 dari mereka kembali untuk mengambil sepeda-sepeda yang ditinggalkan, pihak berwenang mengatakan sekitar 5.400 sepeda ditelantarkan begitu saja.
Karena sepeda-sepeda itu berkarat, pemerintah distrik melelang sepeda-sepeda itu seharga lebih dari dua juta rupee atau sekitar 27.000 dolar AS.
Akhilesh Singh, seorang hakim distrik, mengatakan para pekerja migran telah dipanggil berkali-kali untuk datang dan mengambil sepeda mereka.
Baca juga:
- Tak Lulus Perguruan Tinggi Tapi Jadi Tentara Bayaran Terkenal, 'Algojo' Rusia Tewas di Tangan Sniper Ukraina saat Misi Pengintaian
- Pejabat Partai Penguasa Hina Nabi Muhammad, Al-Qaeda Ancam Ledakkan Empat Kota di India, Termasuk New Delhi
- 1.000 Tentara Ukraina yang Menyerah Dibawa ke Rusia untuk Penyelidikan, Jasad 210 Pejuang Dikembalikan ke Keluarga: Mayoritas dari Mariupol
- Presiden Putin Kehilangan Dua Komandan Paling Seniornya dalam Sehari, Ini 12 Jenderal Rusia yang Tewas Sejak Menginvasi Ukraina
"Banyak dari mereka menolak, sementara beberapa menyatakan ketidakberdayaan dalam melakukannya karena biaya perjalanan lebih dari harga sepeda," katanya, melansir The National News 7 Juni.
Menariknya, Singh mengatakan pihak berwenang tidak menyimpan uang lelang, yang malah diserahkan ke kas pemerintah untuk kemudian ditransfer ke rekening bank para pekerja yang memiliki sepeda.
"Sepeda itu dijual hanya untuk membersihkan tempat di mana mereka diparkir," ungkapnya.
"Kami akan menelepon para migran lagi dan menanyakan rincian rekening bank mereka. Kami akan mengirimkan uang ke rekening mereka," pungkas Singh.