Ketika Kehilangan, Ini 7 Pelajaran Hidup yang Didapat
YOGYAKARTA – Trauma atau momen ‘sunyi’ setelah kehilangan ditunjukkan pada beberapa penelitian mampu membawa pertumbuhan pasca trauma. Pertumbuhan setelah kehilangan lebih pada hal positif, yang mana meningkatkan kesejahteraan psikologis.
Menurut seorang dokter dan penulis yang berspesialisasi dalam pengobatan holistik, dan integratif, Chris Gilbert, MD., Ph.D., terdapat pembelajaran yang didapat dari momen setelah kehilangan. Berikut dilansir Psychology Today, hal-hal yang membuat seseorang jadi semakin bijak ketika kehilangan.
1. Tidak kehilangan diri sendiri
Meskipun kehilangan segalanya, seseorang justru bisa menemukan dirinya sendiri. Pada saat kehilangan, rasa sedih tak bisa dimungkiri. Tetapi pelajaran yang didapat ketika kehilangan, Anda bisa mengusahakan segalanya sehingga tak kehilangan diri sendiri.
2. Lebih menghargai apa yang masih dimiliki
Ketika kehilangan, hidup terasa di ambang. Bahkan seperti sebuah ilusi ketika sesosok yang hilang tak ada di sisi. Tetapi situasi ini membuat seseorang menyadari bahwa hal penting di dunia adalah menghargai apa yang masih dimiliki. Dengan orang-orang yang memberikan dukungan, mereka membatikan kekuatan, kebijaksanaan, dan lingkaran support system yang solid.
3. Menyadari tidak ada realitas yang penting selain realitas batin
Belajar dari kehilangan, seseorang akan lebih menyadari bahwa realitas batin penting dalam menjalani proses kehidupan. Bukan apa yang terjadi yang membuat sedih, tetapi bagaimana seseorang menafsirkannya sebagai roda kehidupan yang tidak bisa dikontrol sepenuhnya. Dengan begitu, realitas batin menjadi hal yang penting untuk dikelola.
4. Tidak pernah kehilangan harapan
Gilbert menggambarkan sebuah parasut yang hanya akan bekerja secara maksimal ketika Anda melompat. Ketika itu, Anda selamat dengan sempurna. Menurutnya, harapan adalah salah satu dari sedikit sumber yang bertanggung jawab atas perdamaian diri. Jadi, seseorang yang telah mengalami kehilangan tidak akan pernah kehilangan harapan.
5. Menyadari bahwa tak ada yang permanen
Einstein pernah menemukan secara saintifik bahwa energi tidak pernah mati tetapi berubah bentuk. Ini pula yang bisa dipelajari ketika kehilangan. Bahwa tak ada yang permanen, semuanya akan berubah pada waktu yang tidak direncanakan. Artinya, rasa percaya diri dan kebahagiaan bukan pemberian tetapi kebiasaan. Kedua hal tersebut yang membuat seseorang tetap berdiri ketika kehilangan.
Baca juga:
6. Alih-alih berpikir negatif, kebaikan mengarah pada cinta yang bijak
Berpikir positif dan melakukan hal baik akan mengarahkan pada cinta yang bijak. Ketika kehilangan orang tercinta, seseorang akan lebih mencintai kehidupan dan mencintai orang yang dimiliki secara utuh.
7. Penerimaan adalah sebuah kekuatan
Penerimaan bukan sebuah kelemahan, tetapi kekuatan. Tulis Gilbert, kita tak dapat mengubah masa lalu dan kita harus menerima apa yang terjadi meskipun itu kesulitan yang tidak menyenangkan. Artinya, menerima adalah hal terbesar yang bisa dilakukan ketika kehilangan hal yang berarti dalam hidup.
Itulah ketujuh pelajaran yang didapatkan setelah kehilangan. Ketakutan dan trauma membutuhkan proses untuk didamaikan. Tetapi menghargai apa yang telah dialami sekaligus kekuatan yang dimiliki adalah cara paling bijak untuk menghidupi kehidupan.