MNC Bank Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Kolaborasi dengan Kliring Berjangka, Ini Tujuannya
JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berkolaborasi mendorong peningkatan transaksi perdagangan berjangka melalui jasa perbankan yang disediakan oleh MNC Bank.
MNC Bank menjadi bank penyimpan dana dan pembayaran atas penyelesaian transaksi untuk PT KBI dan anggotanya. Selain itu, kerja sama tersebut menjadi salah satu langkah strategis bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo ini untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK).
"Kerja sama ini sangat strategis bagi MNC Bank karena sebagai bank penyimpan dana margin, MNC Bank dapat menampung dana-dana yang berputar di bursa berjangka dan meningkatkan partisipasi," kata Presiden Direktur MNC Bank Mahdan dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Jumat 10 Junidi Jakarta, Kamis.
Terpilihnya MNC Bank sebagai bank penyimpan dana dan pembayaran atas penyelesaian transaksi sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada April lalu dan mendapatkan rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2021.
Kegiatan penyimpanan dana margin, dana jaminan kliring serta pembayaran penyelesaian transaksi akan menggunakan rekening giro dan layanan perbankan MNC Bank, secara elektronik maupun non-elektronik. PT KBI dan para anggota kliring dapat memanfaatkan fasilitas e-Biz, bilyet giro, dan surat pindah buku dari MNC Bank.
Direktur Utama PT KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bagian besar dari upaya perseroan sebagai Lembaga Kliring Pejaminan dan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi di Bursa Berjangka Jakarta, untuk terus mendorong peningkatan transaksi.
Ia menyampaikan, masuknya MNC Bank sebagai bank penyimpan dana margin tersebut juga telah melewati berbagai proses penilaian yang ada di KBI, yang tentunya berdasarkan prinsip kehati-hatian serta tata kelola korporasi.
"Harapan kami, ke depan MNC Bank dapat memberikan layanan yang prima khususnya terkait penyimpanan dana margin yang dimiliki pada investor di perdagangan berjangka komoditi. Kami sebagai lembaga kliring memastikan kepada para investor bahwa dana tersebut aman," ujar Fajar.
Baca juga:
- Perusahaan Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Resmi Teken Perjanjian Jual Beli Tambang Batu Bara, Transaksi Rp2 Triliun
- Kepincut Bisnis Tambang Batu Bara, Perusahaan Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Ini Resmi Ganti Nama Jadi MNC Energy Investments
- Langkah Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Perbesar Bisnis Batu Bara Sita Perhatian Investor dan BEI, Saham IATA Melesat 152,3 Persen
Kerja sama antara MNC Bank dan PT KBI akan lebih meningkatkan raihan positif yang telah dicapai MNC Bank pada 2021. Pada tahun lalu, DPK MNC Bank meningkat sebesar 22,1 persen (yoy) menjadi Rp11,24 triliun dari sebelumnya sebesar Rp9,21 triliun pada 2020.
Dalam perdagangan berjangka komoditi, KBI berperan sebagai lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX). KBI berperan memastikan semua transaksi yang ada telah dilakukan sesuai dengan regulasi yang ada. Saat ini, PT KBI memiliki 72 anggota yang terdiri dari pialang dan pedagang komoditas berjangka.
Sepanjang 2021, PT KBI mencatatkan volume transaksi sebesar 9.555.097 lot, terdiri dari 2.012.529 lot transaksi multilateral serta 7.542.568 lot untuk Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). Transaksi tersebut mengalami pertumbuhan dibandingkan 2020 dengan volume transaksi mencapai 9.446.122,4 lot, terdiri dari 1.678.267 lot transaksi multilateral serta 7.767.855,4 lot untuk SPA.
Sedangkan secara nasional Bappebti mencatat total nilai transaksi perdagangan berjangka komoditi pada periode Januari hingga November 2021 mencapai Rp177,94 triliun. Nilai transaksi perdagangan tersebut tumbuh sebesar 9,3 persen dari tahun lalu. Angka tersebut berasal dari kontrak perdagangan berjangka komoditi yang mencapai 12,3 juta lot, naik 2,18 persen dari tahun sebelumnya.