Ingin Tahu Bakat dan Minat Anak Sejak Dini? Coba Ketahui dengan Cara Berikut

JAKARTA - Anak Anda memang senang menggambar, bahkan sering memenangi perlombaan menggambar. Apakah itu berarti ia memiliki bakat menggambar? Mungkinkah ia memiliki bakat yang lain?

Menurut J. P. Chaplin, dalam Kamus Lengkap Psikologi, bakat (talent) merupakan satu bentuk kemampuan khusus, seperti kemampuan musikal atau menggambar, yang diwarisi dari orang tua, dan memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat yang tinggi. Jadi, meski bisa saja diturunkan oleh orang tua, bakat tetap harus dilatih dan diasah.

Ciri paling menonjol dari anak yang berbakat adalah mampu melakukan aktivitas tertentu dengan baik (misalnya, bermain alat musik atau menggambar), menyukainya, dan secara terus-menerus bisa meningkatkan kemampuannya. Dengan mengetahui bakat anak sejak dini, orang tua bisa membantu anak berlatih untuk mengasah bakatnya sejak dini.

Saat ini, ada beberapa jenis tes bakat yang ditawarkan. Ada tes yang mendasarkan pada minat dan kesukaan anak, dan ada pula tes yang mengetahui bakat anak dari kondisi asli anak (melalui fingerprint dan DNA). Semua tes itu bertujuan mengetahui bakat apa saja yang dimiliki oleh anak.

Bagaimana dengan si kecil Anda? Bakat anak yang sudah terlihat adalah menggambar. Namun, apakah hanya itu bakatnya? Nah, untuk mengetahui bakat lain anak, ajaklah ia mengenal berbagai aktivitas, dan biarkan ia mencobanya. Nantinya, akan tersisa beberapa aktivitas saja. Anak yang berbakat pada bidang tertentu akan secara konsisten melakukan aktivitas itu karena menyukainya. Dengan dorongan dan saluran yang tepat, ia bisa berprestasi.

Masalahnya, kadang agak sulit membedakan antara apakah anak melakukan suatu aktivitas karena suka, atau orang tua memaksa ia melakukan itu. Untuk itu, doronglah anak agar mengembangkan bakatnya, tetapi ia juga tetap perlu bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya.

Tekanan dan paksaan akan membuat ia kurang suka dengan bidang tertentu. Bila Anda memberi kesempatan kepadanya untuk bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya, sekaligus juga mendorongnya terus berlatih, ia akan semakin mencintai bakatnya. Anak berprestasi memang membanggakan orang tua, tetapi anak yang bahagia akan berkembang menjadi pribadi yang sehat, dan ini akan memberi kebahagiaan yang berlipat-lipat.