Enam BUMN Siap Rights Issue, Ada Garuda hingga Krakatau Steel
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merencanakan enam emiten pelat merah melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Aksi korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini akan dilakukan pada semester II-2022.
Adapun enam BUMN yang melakukan rights issue yakni, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR Rl, pada Selasa, 7 Juni.
"Nanti akan melalui rights issue seperti waktu kita meng-inject Pegadaian dan PNM ke BRI," kata Tiko dikutip Rabu 8 Juni.
Emiten pertama yakni PT Semen Indonesia (Persero) seiring dengan masuknya PT Semen Baturaja Tbk, (SMBR) ke portofolio perusahaan karena pelimpahan seluruh saham pemerintah ke Semen Indonesia.
"Baturaja ini masih di luar holding semen dan kita sudah sepakat akan kita inject kepada Semen Indonesia, sedang jalan prosesnya. Memang yang unik Semen Baturaja juga perusahaan publik, jadi cukup kompleks karena membutuhkan RUPS dari kedua belah pihak dan nanti diharapkan ini di triwulan III/2022 dapat terlaksana," ucapnya.
Kemudian, Kementerian BUMN mendorong agar Waskita Karya mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun.
Baca juga:
Tambahan dana juga akan diperoleh perusahaan melalui penerbitan saham baru di pasar modal.
Terkait rights issue Waskita Karya, kata Tiko, akan menjadi aksi korporasi emiten di BEI yang terakhir, setelah pada tahun lalu perusahaan sudah melaksanakan HMETD.
"Jadi ini rights issue terakhir yang di Waskita setelah tahun lalu sudah rights issue pertama dan diharapkan dengan rights issue terakhir ini dan juga penjualan beberapa ruas tol di tahun ini. Diharapkan Waskita di tahun 2022 dan 2023 nanti sudah mulai masuk ke fase penyehatan," jelasnya.
Selain itu, kata Tiko, Kementerian BUMN juga berencana menyuntikkan PMN ke Adhi Karya sebesar Rp1,9 triliun.
"Adhi Karya dengan berbagai project yang ada, termasuk Tol Solo-Jogja ini ada tambahan permodalan Rp1,9 triliun dan memang Adhi Karya ini yang terkecil permodalannya di antara seluruh karya yang lima besar itu dan ini kita harapkan ada rights issue di triwulan II juga," ungkapnya.
Selanjutnya rights issue BTN terkait alokasi PMN Tahun 2022 sebesar Rp2,98 triliun. Rencananya akan digunakan untuk cadangan pembiayaan investasi.
Kemudian, Garuda Indonesia. Kata Tiko, kalau proses penundaan kewajiban Pembayaran utang atau PKPU Garuda yang mundur 30 hari berakhir damai dan homologasi, maka kerugian Indonesia akan melakukan dua kali rights issue di tahun ini.
"InsyaAllah apabila nanti proses PKPU bisa mencapai perdamaian dan homologasi kita melakukan dua kali rights issue yang pertama adalah proses menginjeksikan Rp7,5 triliun yang dari porsi pemerintah untuk posisi awal restrukturisasi Garuda," kata Tiko.
Tiko mengatakan untuk rights issue kedua rencananya akan dilakukan pads kuartal IV awal. Langkah ini untuk mendapat tambahan pendanaan dari investor strategis.
"Sebagaimana kita ketahui dalam putusan Panja Garuda terakhir, kita akan membatasi bahwa porsi saham pemerintah tetap ada di 51 persen dari total kepemilikan saham Garuda," tuturnya.
Terakhir, rights issue Krakatau Steel (KRAS) yang akan membuat porsi utang pemerintah berkurang dari 80 persen menjadi 60 persen.
Dana yang didapat dari rights issue akan digunakan untuk pembayaran utang dan pengembangan usaha.
"Jadi cukup banyak kesibukan kami di semester 2 ini untuk diberbagai rights issue ini, semoga diharapkan dapat berjalan lancar. Kalau kami melihat Bursa saat ini moga-moga kapasitas Bursa untuk bisa menyerap berbagai rights issue ini cukup baik," katanya.