Menteri BUMN soal Tiket Masuk Borobudur Rp750.000: Turis Asing Enggak Apa-apa Dimahalin
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku memahami rencana kenaikaan tarif tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp750.000 karena adanya kekhawatiran terhadap cagar budaya yang harus dijaga.
Namun, di sisi lain dirinya juga menyadari bahwa Candi Borobudur berperan penting pada pariwisata Indonesia.
"Kami mengerti juga ini sesuatu yang memang sangat bermanfaat dalam menjaga budaya kita, pariwisata kita," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Selesa, 7 Mei.
Menurut Erick, sebuah kebijkaan memang harus disinkronisasikan. Erick menjelaskan BUMN kadang-kadang menerima kebijakan yang sebelumnya tidak diketahui.
"Tadikan sudah disampaikan bahwa kami sebagai kementerian korporasi, kami bukan kementerian yang mengambil kebijakan. Kita harus sinkronisasi karena kadang-kadang kebijakan yang dilakukan tentu oleh kementerian lain, kan kadang-kadang kita jga baru mengetahui," tuturnya.
Meski begitu, Erick mengaku tak masalah jika tarif tinggi dikenakan kepada wisatawan asing.
Namun, untuk tarif bagi wisatawan lokal, menurut dia, harus dipastikan juga keseimbangan dari faktor pembelian masyarakat pada kondisi pasca-COVID-19 ini.
"Ya tergantung (tarif idealnya). Kalau kita lihat kan contoh kalau kita lihat turis internasional ya, enggak apa-apa dimahalin. Kalau kemarin untuk pelajar Rp5.000, kemarin masuk, tidak ada kenaikan," jelasnya.
Baca juga:
- Pengamat Pariwisata soal Kenaikan Harga Tiket Borobudur: Jangan Dipatok Terlalu Tinggi
- Fantastis! Sepanjang 2020, Gaji Bos Pengelola Borobudur Tembus Rp121 Juta per Bulan
- Sebelum Harga Tiket Naik Rp750 Ribu, Pengelola Borobudur Hancur-hancuran Rugi Rp67,94 Miliar pada 2020 dari Untung Rp167,74 Miliar pada 2019
- Polemik Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750 Ribu Versi Luhut, Siapa Pengelola Sebenarnya?
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana memberlakukan tarif menaiki struktur Candi Borobudur untuk wisatawan domestik sebesar Rp750.000.
Hal itu bertujuan untuk membatasi jumlah pengunjung sehingga kondisi candi sebagai cagar budaya ini tetap lestari.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, rencana penerapan harga tiket naik area stupa Candi Borobudur Rp750.000 belum final dan akan diputuskan Presiden Joko Widodo pekan depan.
“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan. Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” terang Luhut kepada wartawan, Senin 6 Juni.
Namun, Luhut memastikan rencana kenaikan tarif untuk turis asing menjadi 100 dolar AS tidak akan berubah. Begitu pula tarif untuk pelajar tetap sesuai rencana yang sebelumnya disampaikan yakni Rp5.000,00.
Sementara untuk sekadar masuk ke kawasan Candi Borobudur tarifnya tetap Rp50.000.