Produksi Temuan Minyak 115 Juta Barel di Malacca Strait, Perusahaan Migas Milik Konglomerat Bakrie Siap Gelontorkan Dana Hingga Rp2,5 Triliun
JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) semakin optimistis bisa terus meningkatkan kinerja keuangannya. Terlebih, salah satu anak usaha perseroan yakni PT Imbang Tata Alam (ITA) mendapatkan temuan minyak baru hingga 115 juta barel dari blok KKS Malacca Strait.
Seperti disampaikan Direktur Utama Energi Mega Syailendra S. Bakrie dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 6 Juni. "Penemuan minyak baru tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja produksi dan keuangan perseroan dalam waktu dekat," kata Syailendra.
Syailendra menjelaskan, Temuan minyak baru tersebut sedang dalam proses sertifikasi oleh Gaffney, Cline & Associates, yang merupakan salah satu konsultan migas terkemuka di dunia.
Selain itu, berdasarkan pekerjaan Optimisasi Pengembangan Lapangan Lanjutan (OPLL) di Lapangan TB, ITA juga berhasil menemukan tambahan jumlah minyak di tempat sebesar 41 juta barel. "Untuk itu, jumlah total penemuan minyak ditempat (Original Oil in Place) di lapangan TB dan Ringgit menjadi sebesar 156 juta barel (115 juta barel + 41 juta barel)," kata Syailendra menambahkan.
Syailendra juga berharap, dengan diselesaikannya aktivitas pemboran di lokasi temuan minyak baru tersebut, ITA dapat menjadi salah satu dari 10 produsen minyak terbesar di Indonesia.
Dengan begitu, kata Syailendra, perseroan akan terus mendukung target Pemerintah untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada 2030.
Baca juga:
- Perusahaan Migas Milik Keluarga Konglomerat Bakrie Raup Penjualan Rp5,8 Triliun di 2021
- Anak Usaha Energi Mega Milik Konglomerat Bakrie Mulai Produksi Gas di Korinci Baru Riau, Dijual ke PLN 4 Dolar AS per MMBTU
- Perusahaan Migas Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Ambil Alih 49 Persen Hak Partisipasi di Blok Sengkang Sulawes Selatan
Di sisi lain, ITA akan melakukan pemboran di 19 sumur pengembangan di lapangan terkait untuk mulai memproduksikan temuan minyak baru tersebut. Estimasi pengeluaran (biaya terkait) untuk memproduksikan temuan cadangan minyak ini secara komersial adalah sekitar Rp2–2,5 triliun pada 2022 dan 2023," ungkap Syailendra.
Syailendra juga menyebut, SKK Migas memberi dukungan penuh atas kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan oleh seluruh Kontraktor KKS, termasuk temuan kandungan minyak oleh ITA di blok KKS Malacca Strait, dan akan melanjutkan kerjasama dengan Kontraktor KKS untuk memenuhi target produksi migas nasional.
"Diharapkan harga minyak dan gas yang cukup tinggi saat ini dapat memotivasi Kontraktor KKS untuk percepatan kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang tengah dilakukan," tutur Syailendra.