AS Tambahkan Sanksi Baru untuk Rusia, Kali Ini Sasar Perusahaan Pesawat Terbang dan Industri Kapal

JAKARTA – Sanksi Barat untuk Rusia terus berlanjut. Bahkan Amerika Serikat pada Kamis, 2 Juni menambahkan 71 entitas Rusia dan Belarusia ke dalam daftar hitam perdagangannya. Ini termasuk beberapa pabrik pesawat terbang dan galangan kapal serta lembaga penelitian. Ini dilakukan dalam upaya terbaru mereka untuk menghilangkan teknologi AS dan barang-barang lainnya dari militer Rusia.

Pembatasan ekspor adalah di antara serangkaian sanksi baru yang dijatuhkan Washington pada Kamis lalu sebagai tanggapan atas perang Rusia di Ukraina, termasuk larangan tambahan oligarki Rusia dan anggota elit negara itu.

Mereka yang terkena sanksi ini termasuk 70 perusahaan Rusia dan entitas lain seperti beberapa unit Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, termasuk A.A. Kharkevich Institute for Information Transmission Problems dan V.A. Trapeznikov Institute of Control Sciences serta satu entitas Belarusia.

Perusahaan yang ditambahkan dalam daftar hitam, termasuk beberapa pabrik pesawat dan Voronezh Joint Stock Aircraft Company, salah satu pabrik pesawat terbesar Rusia untuk pesawat penumpang dan kargo.

Selain itu juga ditambahkan pula Irkutsk Aviation Plant, yang telah memproduksi hampir 7.000 pesawat dengan lebih dari 20 jenis sejak 1934 dan memproduksi keluarga pesawat MC-21.

Secara total, Departemen Perdagangan AS kini telah menambahkan 322 entitas ke daftar hitam ekonominya yang mendukung militer Rusia sejak Februari.

"AS dan mitra internasional kami telah menerapkan pembatasan yang kuat dan menyeluruh pada kemampuan Rusia untuk mendapatkan barang dan teknologi yang dibutuhkan guna mempertahankan agresi militernya," kata Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan Alan Estevez.

Dari 71 entitas, 66 ditentukan untuk menjadi pengguna akhir militer. Juga ditambahkan adalah Ilyushin Aviation Complex Branch, St. Petersburg Shipbuilding Institution dan Special Research Bureau for Automation of Marine Researches Far East Branch Russian Academy of Sciences.

Lewat sanksi baru ini tentunya memaksa Rusia untuk semakin mengembangkan teknologi mereka sendiri.