EUA untuk Vaksin Merah Putih Diprediksi Keluar September Nanti
JAKARTA - Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, proses pengembangan Vaksin Merah Putih akan memasuki uji klinik fase ketiga. Izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) diharapkan bisa keluar September 2022.
Dalam rapat dengar pendapat bersama Panja Komisi IX DPR mengenai pengawasan terhadap vaksin COVID-19 di Jakarta, Selasa 31 , Kepala BPOM Penny mengatakan Vaksin Merah Putih kolaborasi Unair dan PT Biotis itu sedang dalam finalisasi uji klinik fase kedua dan diperkirakan akan memasuki fase ketiga pada pekan kedua Juni.
"Estimasinya adalah kita tunggu mudah-mudahan sekitar bulan Agustus bisa menyelesaikan fase ketiga dan emergency use authorization bisa diselesaikan pada bulan September," ujar Penny dikutip dari Antara.
Vaksin dengan platform inactivated virus itu menggunakan metode yang berbeda memasuki fase ketiga uji klinik sehingga bisa terjadi percepatan sambil memastikan aspek imunogenisitas tetap terjaga.
Vaksin Merah Putih telah memperoleh sertifikat halal bersama dengan Sinovac, vaksin COVID-19 Bio Farma, dan Zifivax.
"Sudah tersertifikasi halal untuk Vaksin Merah Putih," ujarnya.
Sementara itu, untuk tahapan uji klinis vaksin yang dikembangkan PT Bio Farma dan Baylor College Medicine masih berada berada dalam kurun periode yang sama.
"Berdasarkan tahapan yang kami monitor masih dalam kurun periode yang sama," tutur Penny.
Baca juga:
- Vaksinasi COVID-19 Lengkap Baru Mencakup 25 Persen Anak di Kendari
- Meski Tren COVID-19 Menurun Pemkot Palembang Tetap Lakukan Percepatan Vaksinasi Booster
- Wali Kota Palangka Raya Tidak Ada Penambahan Kasus COVID-19 Selama Lima Hari
- Penyakit PMK Hewan Tak Sasar Manusia, ACT Rencanakan Distribusi Kurban ke 34 Kota di Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia mengatakan bahwa pada semester III atau semester IV pengadaan vaksin dapat menggunakan produksi dalam negeri.
"Tahapan produksi vaksin diperkirakan akan tersedia pada bulan Juli atau bulan Agustus sehingga diperkirakan pada semester III atau semester IV pengadaan vaksin akan dapat menggunakan vaksin produksi dalam negeri," tutur Rizka.