Soroti Kenaikan Harga Saham Bukalapak dan GoTo, Ekonom: Karena Faktor Fundamental dan Bisnis yang Terbuka Lebar
JAKARTA - Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David E. Sumual menilai kenaikan harga sejumlah saham emiten sektor teknologi merupakan dorongan optimisme ekonomi digital Indonesia yang bisa terus bertumbuh. Selain itu, sebagian investor menilai fundamental perusahaan teknologi cukup baik.
"Memang dari profitabilitas masih banyak yang belum positif. Investor saat ini sudah melihat fundamental perusahaan sektor teknologi yang solid. Saat ini investor pasar modal mencari emiten yang memiliki fundamental kuat dan memiliki bisnis yang masih terbuka lebar," ujar David dikutip Antara, Kamis 26 Mei.
Setelah mengalami tekanan, saham emiten sektor teknologi kembali menunjukkan ‘tajinya’. Misalnya saja saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang pada penutupan Rabu 25 Mei lalu mengalami kenaikan menjadi Rp282 per saham.
Selain itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Jika pada pekan lalu harga sahamnya sempat tertekan hingga Rp190 per saham, pada penutupan kemarin emiten yang memiliki kode bursa GOTO itu sudah mencapai Rp304 per saham.
Namun tak semua emiten teknologi mengalami kenaikan. Pada penutupan perdagangan saham kemarin, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (TRIM) dan PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) terus mengalami penurunan. Bahkan, tekanan jual saham emiten tersebut menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB).
Baca juga:
David mengatakan saat ini siklus bisnis perusahaan teknologi baik global, regional, maupun Indonesia memang lagi kurang menguntungkan. Hal itu disebabkan sentimen kenaikan suku bunga oleh The Fed. Bahkan suku bunga The Fed diperkirakan akan terus dikatrol hingga 3,5 persen.
Sebelumnya pada saat suku bunga The Fed nol persen, perusahaan startup dan teknologi mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
David menilai, sebenarnya investor pasar modal tak perlu khawatir untuk berinvestasi di emiten teknologi. Selama perusahaan teknologi tersebut masih bisa meningkatkan arus kas, usahanya masih berjalan sangat bagus, dan emiten tersebut masih dapat membuat ekosistemnya tumbuh, tentu prospek saham emiten teknologi masih menjanjikan.
"Jika emiten tersebut memiliki fundamental yang kuat, harga sahamnya bisa berpotensi membaik. Jika fundamental jelek, tentunya akan terjadi seleksi alam. Semua perusahaan teknologi yang IPO di BEI memiliki prospek harga saham kembali naik. Siklus bisnis yang terjadi di perusahaan digital adalah konsolidasi," kata David.