Joss! Realisasi APBN di Wilayah DKI Jakarta Surplus Rp387 Triliun
JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa realisasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah DKI Jakarta mencatatkan surplus sebesar Rp387,23 triliun pada April 2022.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi DKI Jakarta Alfiker Siringoringo mengatakan, surplus tersebut meningkat 110,56 persen dibandingkan periode yang sama 2021. “Patut disyukuri karena penerimaan yang semakin baik, ada peningkatan yang sangat signifikan atas surplus anggaran kita,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Kamis, 26 Mei.
Secara terperinci, Alfiker menjelaskan realisasi pendapatan APBN di regional ini adalah sebesar Rp546,43 triliun atau setara dengan 56,36 persen dari target. “Catatan pendapatan didominasi oleh penerimaan pajak dengan jumlah Rp433,72 triliun,” tuturnya.
Adapun, dari sisi pagu belanja dia mengungkapkan jika nilai yang telah direalisasikan tidak kurang dari Rp159,20 triliun. “Hasil ini terwujud berkat meningkatnya ketaatan dari wajib pajak dan wajib bayar kita, serta peningkatan di penerimaan negara bukan pajak,” katanya.
Baca juga:
Lebih lanjut, Alfiker mengungkapkan dengan semakin terkendalinya COVID-19 maka alokasi yang disediakan untuk penanganan pandemi menjadi ikut berkurang. “Kondisi demikian jelas membuat struktur APBN kita semakin sehat,” tegas dia.
Sebagai informasi, dalam konferensi pers APBN yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada awal pekan ini disebutkan bahwa pemerintah berhasil membukukan surplus anggaran sebesar Rp103,1 triliun di penutupan April 2022. Torehan ini sekaligus melanjutkan tren surplus APBN yang telah terjadi sejak awal tahun.
Dijelaskan Menkeu jika catatan positif bulan lalu dibentuk dari pendapatan negara yang lebih tinggi dengan Rp853,6 triliun dibandingkan dengan sektor belanja yang senilai Rp750 triliun.
“Jadi secara umum postur APBN sampai dengan akhir April itu dalam kondisi yang sangat surplus, baik untuk keseimbangan primer maupun dari sisi total balance-nya. Surplus ini setara dengan 0,58 persen dari GDP kita,” ucap Menkeu Sri Mulyani ketika memberikan pemaparan kepada awak media pada Senin, 23 Mei.