Operator Telepon Rusia, MTS, Pilih Jual Ponsel Bekas Hadapi Inflasi dan Embargo Teknologi

JAKARTA - Operator seluler terbesar Rusia MTS mengumumkan pada  Selasa, 23 Mei bahwa pihaknya telah mulai menjual smartphone diskon dan bekas. Mereka  menawarkan alternatif yang lebih murah kepada konsumen Rusia karena adanya inflasi dan merek-merek Barat menangguhkan pengiriman.

Apple  menghentikan semua penjualan produk di Rusia pada awal Maret. Ini langkah   salah satu dari banyak perusahaan Barat untuk menjauhkan diri dari Moskow sejak mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya operasi militer khusus.

Penjualan merek smartphone Cina di Rusia berlipat ganda dalam dua minggu pertama bulan Maret, surat kabar Kommersant melaporkan pada saat itu.

Sekarang, MTS menawarkan smartphone dari merek Cina Huawei, Honor dan Xiaomi, serta produsen Korea Selatan Samsung, hingga 50% lebih murah dari yang baru perangkat di toko Moskow dan online. MTS mengatakan merek yang ditawarkan dan lokasi penjualannya akan diperluas.

"Ini adalah kesempatan yang baik bagi perusahaan kami untuk menawarkan konsumen cara tambahan untuk menghemat pembelian gadget berkualitas," kata Pavel Sukhovarov, kepala pengembangan jaringan ritel MTS, yang mengatakan konsumen sekarang dapat membeli gadget bekas dengan harga murah.

Inflasi melayang di atas 17%, memakan daya beli Rusia, meskipun bank sentral mengatakan penguatan rubel dan penurunan permintaan konsumen yang baru-baru ini meningkat membantu mengerem.

Perangkat diskon yang dijual MTS termasuk model yang dikembalikan dalam waktu dua minggu atau memiliki cacat kemasan, dan akan datang dengan garansi 90 hari.

Perusahaan telekomunikasi itu pekan lalu melaporkan penurunan laba bersih kuartal pertama 76,2% YoY menjadi 3,9 miliar rubel (Rp1,4 triliun) yang sebagian disebabkan oleh suku bunga yang lebih tinggi.