Bagikan:

JAKARTA – Pengecer elektronik terkemuka di Rusia telah membuka pre-order iPhone 16 terbaru, meskipun Apple memberlakukan larangan ekspor ke negara tersebut sejak 2022. Langkah ini dilakukan melalui jalur impor paralel atau "grey market", yang didukung oleh pemerintah Rusia untuk mempertahankan akses konsumen terhadap barang-barang merek global yang keluar dari pasar Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Dua pengecer besar, M.Video-Eldorado dan operator seluler MTS, mengklaim sebagai yang pertama memperkenalkan iPhone 16 di Rusia. Mereka mengumumkan bahwa perangkat terbaru Apple itu sudah dapat dipesan dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada di Amerika Serikat. M.Video menyebutkan bahwa pengiriman akan dimulai minggu depan, sementara MTS mengungkapkan bahwa penjualan fisik akan segera berlangsung.

Harga Jauh Lebih Mahal

iPhone 16 di Rusia dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasar internasional. Model iPhone 16 128GB dijual seharga 112.999 rubel, atau sekitar Rp18,6 juta, lebih  mahal dari harga di AS sebesar  799 dolar AS (Rp12,1 juta). Sedangkan model iPhone Pro Max 1TB dibanderol 249.999 rubel (Rp41,2 juta), hampir dua kali lipat dari harga resminya di Amerika Serikat yang sebesar 1.599 dolar AS (Rp24,3 juta).

MTS menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi daripada M.Video dan mensyaratkan deposit sebesar 25.000 rubel untuk pre-order. Meskipun harganya tinggi, permintaan tetap kuat di kalangan konsumen Rusia yang masih menginginkan produk teknologi canggih dari Barat.

Jalur Impor Paralel

Sejak invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi yang diterapkan oleh negara-negara Barat, Apple telah menghentikan penjualan produk-produknya di Rusia, termasuk layanan seperti ApplePay. Namun, melalui skema impor paralel yang disetujui oleh pemerintah Rusia, barang-barang dari merek Barat, termasuk produk Apple, terus masuk ke negara tersebut. Impor ini umumnya dilakukan melalui negara-negara yang tidak menerapkan sanksi terhadap Rusia, seperti Turki, Kazakhstan, China, India, dan Uni Emirat Arab.

Belum  dapat dipastikan rute pasti yang digunakan untuk mengimpor iPhone 16 ke Rusia, tetapi skema impor paralel ini memungkinkan barang-barang tersebut tetap tersedia bagi konsumen Rusia.

Meskipun Apple dan banyak perusahaan teknologi Barat telah menarik diri dari Rusia sebagai bentuk tekanan terhadap Moskow, produk-produk mereka terus tersedia melalui jalur tidak resmi. Hal ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi perusahaan-perusahaan tersebut dalam mengendalikan distribusi barang mereka ketika keluar dari pasar tertentu.

Pemerintah Rusia sendiri mendorong untuk mengurangi ketergantungan pada produk asing dengan meningkatkan produksi dalam negeri. Selain itu, Kremlin juga telah melarang pejabat negara untuk menggunakan iPhone, mengklaim bahwa perangkat tersebut dapat disusupi oleh agen intelijen Barat, meskipun Apple telah membantah tuduhan tersebut.

Dengan peluncuran iPhone 16 di Rusia, konsumen tetap antusias untuk mendapatkan teknologi terbaru dari Apple, meskipun melalui jalur distribusi yang berbeda dan dengan harga yang lebih tinggi.