Menko PMK: Alhamdulillah, Mudik Tahun Ini Angka Kecelakaan Menurun
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan angka kecelakaan di jalan raya maupun tempat liburan saat momen lebaran tahun ini mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan usai menggelar Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Mudik Lebaran 2022 yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Mei.
"Alhamdulillah, pada mudik tahun ini angka kecelakaan mengalami penurunan," kata Muhadjir seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
“Di samping itu juga insiden di tempat wisata juga mengalami penurunan drastis hampir dikatakan nol," imbuhnya.
Muhadjir tak menampik, ada kejadian kecelakaan di Kenjeran Park yaitu perosotan ambruk saat dinaiki pengunjung. Tapi, dari kejadian itu yang menarik perhatian publik, tak ada satupun yang meninggal.
"Ada 16 yang mengalami luka-luka tetapi alhamdulillah tidak ada satupun yang meningga. Dan saat ini sedang ditangani oleh aparat kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut," tegasnya.
"Dan saya juga mengecek ke lapangan, di rumah sakit semuanya sudah ditangani dengan baik," imbuh Muhadjir.
Baca juga:
- Denmark Janji Kirim Rudal Harpoon untuk Ukraina, Menteri Pertahanan AS: Semua Paham Taruhannya Perang Ini
- KPK Temukan Salinan Bukti Kasus Suap Alfamidi yang Dihancurkan Oknum Pegawai Pemkot Ambon
- Polri Terapkan Restorative Justice Kasus Dugaan Pencurian di Mukomuko, 40 Petani Yang Jadi Tersangka Bebas
Melengkapi pernyataan Muhadjir, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan angka kecelakaan turun hingga 40 persen pada lebaran tahun ini.
"Bahkan meninggal dunia turun 72 persen jadi satu angka yang sangat signifikan jumlah kecelakaan," tegasnya.
Budi mengatakan ada dua penyebab dari turunnya angka kasus kecelakaan. Salah satunya, karena berkurangnya pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Jumlah pengguna motor menurun sangat drastis," kata Budi Karya.
Selain itu, dia juga mengatakan berkurangnya bus angkutan wisata juga menyebabkan angka kasus kecelakaan menurun.
"Karena seperti kita ketahui bahwa bus angkutan wisata adalah bus bekas bus bekas AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang digunakan secara individual dan itu kadang-kadang terlacak apakah sopirnya benar, bisnya benar itu tidak terlacak," ujarnya.
"Jadi dua hal yang membuat angka kecelakaan itu turun. Satu karena berkurangnya motor dan terima kasih pada pengguna motor karena memang kita melakukan imbauan dan juga kita mengimbau kepada Polda, dishub untuk melakukan law enforcement terhadap bus-bus wisata karena bus wisata itu bahaya," pungkas Budi.