Banjir yang Menunda Agenda Mencari Pendamping Anies
JAKARTA - Kelanjutan proses pemilihan Wakil Gubernur DKI terancam mundur lagi. Padahal, sebelumnya DPRD menargetkan bakal melanjutkan penentuan pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bulan ini.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan pembahasan pemilihan cawagub DKI tertunda karena wilayah Jakarta dilanda bencana banjir. Apalagi, Anggota DPRD DKI tengah sibuk melakukan inspeksi dan pengawasan ke Pemprov DKI agar banjir tak merendam Ibu Kota.
"Situasinya masih kayak gini (Banjir), banyak musibah di Jakarta. Banjir reda baru deh ya. Kasian juga, efek dominonya kemana-mana. Masih banjir lah," kata Prasetio saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari.
Sebelumnya, Prasetio sudah menjanjikan bahwa proses pemilihan orang nomor dua DKI berjalan pada Januari. Bulan ini, semestinya DPRD mengadakan rapat pimpinan gabungan untuk mengesahkan tata tertib pemilihan dan membentuk panitia pemilih (panlih) kandidat.
Nantinya, panlih bakal menentukan satu dari dua calon yang telah definitif untuk menduduki kursi wagub DKI. "Januari kita laksanakan. Setelah tahun baru ini saya akan bentuk panitia pemilih. Abis itu nanti saya laksanakan. Pasti tahun besok (2020) punya wakil gubernur," kata Prasetio, Jumat, 27 Desember 2019.
Seperti diketahui, slot bakal calon Wakil Gubernur DKI telah mengerucut dua nama. Satu kandidat dari PKS, dan satu lagi dari Gerindra. Namun, kedua nama tersebut masih belum ditentukan.
Gerindra memilih satu nama dari empat kandidat yang dijagokan, di antaranya Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono, dan Sekjen Gerindra Ahmad Riza Patria. Satu nama lagi, yakni Sekretaris Daerah DKI Saefullah, sebelumnya telah dibatalkan dari bursa pemilihan.
Sementara, PKS memilih Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto. Satu kandidat kader PKS lainnya, yakni Ahmad Syaikhu dicoret dari bursa wagub oleh Presiden PKS Sohibul Iman karena telah menjabat sebagai anggota DPR RI.