Tak Perlu Panik saat Digigit, Senyawa Sayur dan Buah-buahan Mampu Netralisir Bisa Ular Viper

JAKARTA - Sebuah zat yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran dapat menetralkan racun ular beludak atai viper yang umum di sebagian besar Amerika Selatan, para peneliti Brasil telah menemukan.

Di Brasil, Bothrops jararaca, juga disebut "yarara," bertanggung jawab atas sebagian besar dari sekitar 26.000 gigitan ular yang tercatat di negara itu setiap tahun, menurut Database Reptil online.

Studi yang dilakukan oleh Institut Butantan Sao Paulo dan diterbitkan dalam jurnal 'Frontiers in Pharmacology', menemukan versi modifikasi dari senyawa rutin, suksinil rutin yang larut dalam air, dapat menunda efek gigitan beracun.

Temuan ini dapat melengkapi pengobatan standar dengan serum anti-botropik, menawarkan perbaikan darurat bagi mereka yang digigit di lokasi terpencil di mana akses langsung ke layanan medis tidak mungkin.

Ilustrasi ular Viper Brasil. (Wikimedia Commons/Rodrigo Tetsuo Argenton)

Marcelo Santoro, yang mengoordinasikan penelitian tersebut mengatakan, serum tersebut mengobati efek pertama gigitan ular.

"Dalam hal ini, rutin akan berfungsi sebagai adjuvant: bukan untuk menggantikan serum, tetapi untuk menunda efek keracunan, mengendalikan pendarahan dan peradangan," katanya, melansir Reuters 20 Mei.

Diketahui, ketika seekor ular beludak menggigit Anda, biasanya akan meninggalkan satu, dua, atau tiga bekas tusukan di kulit. Anda mungkin tidak melihat tanda ini sama sekali.

Beberapa menit setelah gigitan, Anda akan mulai merasakan sakit parah dengan pembengkakan cepat dan memar pada kulit, seperti mengutip Indiantimes.

Dalam kasus yang parah, orang dapat mengalami kesulitan bernapas, pendarahan hebat, dan bahkan sindrom kompartemen yang langka. Sekitar 10-15 persen gigitan ular berbisa sangat parah.