Hemat Kata-Kata, Ini Alasan Kenapa Introvert Menemukan Kekuatan dalam Keheningan
YOGYAKARTA – Bagi introvert, kata-kata perlu disusun secara efektif. Mereka kerap menerima pertanyaan ‘kenapa kamu jarang ngomong?’ atau ‘kenapa enggak pernah bicara?’. Pertanyaan tersebut menggambarkan anggapan orang-orang di sekitar introvert. Padahal, kekuatan dalam keheningan dimiliki oleh kepribadian yang unik ini.
Masyarakat luas sangat menghargai orang yang berkontribusi besar dalam diskusi. Ini kerap membuat introvert salah dipahami sebagai peserta diskusi yang pasif. Kekeliruan dari anggapan tersebut, introvert bukan tidak memikirkan topik yang didiskusikan.
Dalam keheningan, introvert memiliki kekhawatiwan, antisipasi, dan ketidaknyamanan yang sedang disusun secara lebih terstruktur dalam kepalanya. Misalnya saja seorang penulis lagu, mereka membuat lirik dalam keheningan yang seringkali menggambarkan kekhawatirannya terhadap dunia sekitarnya dengan tenang dan misterius.
Melansir Introvert Dear, Jumat, 20 Mei, bagi introvert, kekuatan didapatkan dalam ketenangan. Hal ini tidak banyak dipahami oleh kepribadian lainnya, ekstrovert misalnya. Ketika introvert diam, mungkin mereka sedang menciptakan antisipasi. Seperti saat orang lain banyak mengeluh karena pekerjaan yang setumpuk, introvert lebih memilih tetap tenang meski sama-sama merasakan lelah. Metode ini dimiliki introvert sebagai kemampuan untuk melawan efek negatif dari yang dialami.
Dalam konteks lain, kediaman introvert juga jadi metode. Ketika mereka diam, orang lain sekitarnya akan merasa tak nyaman. Momen hening ini bisa mengintimidasi dan membuat lawan bicaranya mengungkapkan fakta tanpa dipaksa.
Baca juga:
- Perlu Dimaklumi, 5 Sikap Orang Introvert di Tempat Kerja yang Kerap Dianggap Tak Etis
- 4 Foto Tampan Son Seok Ku, Pemeran Mr. Gu yang Pura-pura Miskin di My Liberation Notes
- 6 Alasan Kenapa Seorang Introvert Bisa Diandalkan dan Jadi Teman Terbaik
- Berteman dengan Orang Pendiam, Begini Tipsnya Biar Tetap Akrab
Kadang, introvert memilih diam sementara waktu hingga menemukan momen tepat untuk mengungkapkan pemikirannya. Pikiran perlu dipikirkan dengan matang, menurut introvert. Menurut Susan Cain, dosen dan penulis Quiet: The Power of Introvert in a World that Can’t Stop Talking, introvert memiliki dua telinga dan satu mulut yang semuanya harus digunakan secara proporsional.
Dari penjelasan di atas, keheningan adalah tentang mendengarkan, memberikan perhatian penuh, dan kesadaran kuat. Bahkan introvert juga jarang mengajukan pertanyaan kecuali sudah direncanakan dan dipikirkan matang sebelumnya. Keheningan introvert juga menggambarkan rasa hormatnya pada orang-orang di sampingnya. Mereka tak bertele-tele tetapi kerap tepat sasaran.