Polisi Buru Penyebar Video Hoaks Terkait Aksi Perampokan Sadis di Kalideres
JAKARTA - Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar memastikan video aksi perampokan bersenjata api yang terjadi di Citra 6, Kalideres, Jakarta Barat dan viral di media sosial Instagram dinyatakan hoaks atau berita bohong.
Dalam narasi video itu mengatakan bahwa perampokan bersenjata api terjadi sekitar pukul 15.30 WIB dengan korban jiwa mencapai tiga orang dan kerugian mencapai 1,5 milyar.
"Diinfokan kepada teman-teman di wilayah citra 6, telah terjadi perampokan dengan bersenjata api, tiga orang tewas nih. Telah terjadi perampokan senilai 1,5 milyar," kata seseorang di dalam video hoaks itu.
AKP Syafri mengatakan bahwa keramaian yang ada di dalam video viral itu merupakan anggota yang hendak melakukan pengamanan kepada pelajar yang diduga hendak tawuran pada Kamis, 19 Mei.
"Hoaks itu. Video viral itu kemarin kita ngamanin pelajar yang pada nongkrong disitu (diduga mau tawuran)," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat, 20 Mei, malam.
AKP Syafri mengatakan akan mencari penyebar video dan pembuat narasi hoaks tersebut karena meresahkan masyarakat.
Baca juga:
- Hujan Lebat Disertai Petir, Pendukung UAS Rela Basah-basahan di Tengah Jalan Tuntut Singapura Minta Maaf
- Anies Perpanjang Masa Jabatan RT dan RW, PKS: Wajar, Kasihan Pak RT yang Seumur Hidup Tidak Ada Gantinya
- 18 Orang Ditangkap Usai Pembantaian Seorang Pelajar di Kemayoran, Polisi Sebut Pelaku Rata-rata Warga Penjaringan Jakut
- Cari Rumput untuk Pakan Ternak, Pria 67 Tahun Tewas Setelah Muntah-muntah dan Nyeri Dada
"Kami akan diselidiki. Kebetulan suaranya kan jelas sekali ya. Iya, kami akan cari tahu karena ini sangat meresahkan masyarakat, menyebar berita palsu," ucapnya.
Polsek Kalideres juga telah melaporkan penyebaran video hoaks ke Polres Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya guna menelusuri pemilik suara di dalam video itu.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Kalideres Iptu Subartoyo menambahkan, video viral tersebut merupakan ulah oknum tidak bertanggung jawab. Dia turut memastikan bahwa video viral tersebut tidak benar.
"Namanya medsos kan orang-orang yang gak bertanggung jawab. Sudah kami telusuri dan kesana, dipastikan ga ada masalah," katanya.