Regulator Korea Selatan Peringatkan Publik yang Investasi di LUNA

JAKARTA – Anjloknya harga Terra (LUNA) dan TerraUSD (UST) mengakibatkan kekacauan di industri kripto dan menjadi sorotan publik global. Tak terhitung berapa banyak investor yang merugi akibat kejadian tersebut.

Sebelum keruntuhannya, LUNA yang bernilai 100 dolar AS per koin pada April lalu, kini diperdagangkan di harga 0.0001414 dolar AS (sekitar Rp2,07). Penurunan harga tersebut telah menarik masuknya para investor spekulan ke LUNA. Sehingga pembelian LUNA mengalami lonjakan karena mereka mengandalkan spekulasi pemulihan harga.

Merespon lonjakan pembeli tersebut, Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) pada Selasa 17 Mei 2022, memperingatkan publik untuk menghindari investasi di LUNA.  

Dilansir dari Coincu, jumlah orang yang berinvestasi dalam mata uang kripto LUNA tumbuh lebih dari lima puluh persen hanya dalam waktu dua hari di seluruh platform pertukaran terbesar Korea Selatan, mencapai 280.000 pada 15 Mei 2022.

Di sisi lain, sejumlah bursa kripto asal Korea Selatan seperti Bithumb dan Upbit telah mengumumkan bahwa mereka berencana menghentikan perdagangan Terra (LUNA) mulai tanggal 27 Mei dan 20 Mei.

Tidak hanya itu, CoinOne juga menghentikan deposit LUNA dari luar platform. Ini merupakan langkah antisipasi dari bursa kripto tersebut. Pasalnya LUNA terancam delisting pada 25 Mei mendatang.

Penghentian perdagangan LUNA dinilai dapat menurunkan para spekulan yang ingin masuk ke market. Di sisi lain, Coincu juga melaporkan bahwa pembelian LUNA secara besar-besaran tidak berdampak besar pada pergerakan harga kripto tersebut.

Sementara itu, FSC khawatir warga Korea Selatan ingin coba-coba membeli aset digital LUNA yang berisiko tinggi.