Kasus Kebakaran di Makassar Didominasi karena Korsleting Listrik
MAKASSAR - Dinas Kebakaran Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyebutkan penyebab kebakaran di sejumlah lokasi sejak Januari sampai Mei 2022 tercatat 62 kasus, yang mengakibatkan 93 rumah ludes terbakar dengan penyebab utama korsleting listrik.
"Dari data Januari sampai pertengahan Mei, kejadian kebakaran didominasi karena listrik dengan 37 kasus," sebut Kepala Damkar Makassar Hasanuddin, dilansir Antara, Kamis. 19 Mei.
Ia merinci peristiwa kebakaran pada Januari sebanyak 11 kejadian, 10 kasus di antaranya berkaitan masalah listrik, satu kasus penyebab lain. Sebanyak 19 rumah, satu industri/perusahaan, serta satu unit kendaraan terbakar, dengan 28 keluarga terdampak.
Untuk Februari, ada 10 kejadian, enam di antaranya disebabkan listrik. Kompor, tabung gas, lilin, alang-alang masing-masing satu kasus. Sebanyak lima rumah, satu kios, dua industri/perusahaan, dan satu kendaraan habis terbakar, serta 13 keluarga korban terdampak kebakaran.
Kemudian Maret, sebanyak 15 kejadian, 11 di antaranya disebabkan masalah listrik, dua kompor, dan dua lain-lain. Delapan unit rumah warga, satu industri, dua gudang, dan satu kendaraan terbakar, 16 keluarga korban terdampak.
Baca juga:
- Teroris MIT yang Menyerahkan Diri di Morowali Ternyata Pendukung ISIS, Sudah 2 Kali Ikut Pelatihan
- Epidemiolog Sebut Masker dan Vaksinasi Kombinasi Tepat Atasi Pandemi
- KPK Usut Pengumpulan Uang dari SKPD Pemkab Bogor di Kasus Dugaan Suap Ade Yasin
- Polda Bali Cari Miss Global Estonia yang Viral Tuding Polisi Suka Minta Uang ke Turis
Pada April, terdapat 13 kejadian, tujuh di antaranya disebabkan listrik, satu tabung gas, tiga alang-alang, dan dua lain-lain. Tercatat, 47 unit rumah warga, satu toko kios ludes terbakar. Jumlah korban terdampak sebanyak 62 keluarga.
Pada pertengahan Mei, data sementara sebanyak 13 kejadian, tiga kasus disebabkan listrik. Kompor, tabung gas masing-masing dua kasus, dan enam lain-lain. Sebanyak 14 unit rumah, dua industri/perusahaan terbakar. Adapun jumlah korban terdampak lima keluarga.
Data total sementara, jumlah korban yang terdampak kebakaran sebanyak 291 jiwa atau 124 keluarga. Luas area terbakar 6.565 meter persegi, dengan kerugian materi ditaksir Rp7,4 miliar lebih.
"Kami setiap saat mengingatkan warga agar selalu siaga dan waspada atas kemungkinan terjadinya kebakaran saat menggunakan listrik. Instalasi kelistrikan di rumah juga rutin dicek secara berkala demi mencegah musibah kebakaran," papar Hasanuddin.