Terhantam COVID-19, Pemasukan Klub Eropa Berpotensi Terpangkas 6,3 Miliar Euro
JAKARTA - Pendapatan klub-klub Eropa bisa terpangkas hingga 6,3 miliar euro (sekira Rp109 triliun) karena pandemi COVID-19, demikian diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Klub Eropa (ECA) Andrea Agnelli.
Keuangan klub-klub sepak bola di Benua Biru itu memang terhantam hebat karena situasi darurat kesehatan memaksa banyak negara melarang pertandingan digelar atau mengurangi jumlah kehadiran penonton ketika kompetisi kembali berlangsung.
"Tanpa kompetisi kami tidak memiliki akses terhadap sejumlah pos di neraca keuangan dan tanpa hal-hal itu sistemnya berubah jadi tak berkelanjutan," kata Agnelli, yang juga Ketua Umum Juventus, dalam pertemuan dewan Liga Italia Serie A dilansir dari Antara, Jumat, 16 Oktober.
"Kami mungkin baru bisa meninjau secara terperinci dampak situasi ini secara keseluruhan pada musim gugur 2021 nanti," ujarnya menambahkan.
Baca juga:
Perhitungan sementara dari ECA meliputi hilangnya pendapatan tiket, dampak situasi darurat terhadap kesepakatan komersial jangka menengah hingga panjang dan kontrak hak siar televisi yang harus dinegosiasi ulang.
Sementara itu di La Liga, awal Oktober lalu Barcelona mengumumkan mengalami kerugian setelah potong pajak senilai 97 juta euro (Rp1,67 triliun) selama tahun anggaran 2019/2020.
Dalam satu pernyataan tertulisnya, klub ini menghasilkan pendapatan 855 juta euro atau turun 14 persen dari 990 juta euro yang mereka peroleh pada 2018/2019. Sedangkan utang bersih keseluruhan berlipat ganda menjadi 488 juta euro.
Klub ini mengatakan rugi 47 juta euro karena kehilangan pemasukan dari tiket, 35 juta karena berkurangnya penjualan toko klub dan 18 juta euro dari tur stadion yang diperkirakan akan bertambah kecuali penonton kembali masuk stadion.
Prediksi pendapatan selama 2020-2021 adalah 791 juta euro.