Horor di Dalam Gereja Taiwan dan Kisah Heroik Dokter yang Tewas Saat Berusaha Lumpuhkan Penembak

JAKARTA - David Wenwei Chou (68 tahun) hampir pasti akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Atau malah dia akan segera hadapi hukuman mati setelah aksi kejinya di sebuah gereja Taiwan di wilayah California, Amerika Serikat.

David Wenwei Chou telah didakwa dengan 10 dakwaan, termasuk pembunuhan tingkat pertama, lima dakwaan percobaan pembunuhan, dan empat dakwaan lainnya. Termasuk memiliki benda yang bertujuan untuk membunuh. David Wenwei Chou diancam hukuman mati atau penjara seumur hidup kehidupan tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Jaksa Distrik Orange County Todd Spitzer menyebut David sebagai seorang monster. Dia membawa dua pistol semi-otomatis 9 mm yang dibeli secara legal dari toko online. Masuk ke dalam gereja dan secara acak melepaskan tembakan.

Selasa 17 Mei kemarin, ada sekitar 140 anggota Gereja Presbiterian Taiwan Irvine, yang sedang mengadakan kebaktian di Gereja Presbiterian Jenewa di Laguna Woods, California. Kebaktian ini sebagai ucapan syukur setalah Pendeta Billy Chang, yang pernah melayani gereja in, baru kembali dari Taiwan, dikutip dari NBC Asian America, Rabu 18 Mei.

Saat Chang berdiri di podium, dia melihat David masuk ke dalam gereja dan membidik kerumunan secara acak lalu melepaskan tembakan.

“Awalnya, saya pikir itu adalah pistol mainan, dan itu adalah lelucon. Pada saat itu, saya bahkan tidak tahu saya harus bersembunyi," ucap Chang.

Chang secara reflek malah berlari menuruni panggung, meraih kursi dan melemparkan ke David. Ketika pelaku jatuh, Chang dan jemaat lainnya langsung meringkus.

Istri Chang, Yu Ling, bahkan melemparkan pistol David ke lemari es dan mengikat kaki pelaku dengan kabel listrik oranye.

Namun ada kisah sedih. John Cheng, seorang dokter yang ikut membantu meringkus David, ditembak mati dalam serangan itu. Lima orang terluka.

Polisi Orange County mengatakan penembakan itu kemungkinan merupakan insiden kebencian bermotif politik yang menargetkan orang-orang keturunan Taiwan. Sheriff Don Barnes mengatakan, tersangka kesal dengan ketegangan politik antara China dan Taiwan.