Imbas Terra (LUNA) Anjlok, Parlemen Korea Selatan Panggil Do Kwon

JAKARTA – Anjloknya harga Terra (LUNA) dan stablecoin TerraUSD (UST) telah menjadi sorotan media di berbagai dunia. CEO Terraform Labs, Do Kwon, dikabarkan bakal dipanggil parlemen Korea Selatan untuk dimintai keterangan terkait keruntuhan Terra yang merugikan investor.

Dilansir dari Cointelegraph, berita lokal melaporkan bahwa bursa Korea merespon secara berbeda terhadap kejatuhan Terra. Komite Urusan Politik Majelis Nasional pada hari Selasa memanggil salah satu pendiri Terraform Labs Do Kwon untuk dimintai keterangan oleh parlemen mengenai masalah tersebut.

“Ada bagian yang menimbulkan pertanyaan tentang perilaku pertukaran selama kecelakaan itu,” kata Perwakilan komite, Yoon Chang-Hyeon dari People's Power.

“Coinone, Korbit, dan Gopax menghentikan perdagangan pada 10 Mei, Bithumb pada 11 Mei menghentikan perdagangan setiap hari, tetapi Upbit tidak menghentikan perdagangan hingga 13 Mei,” tambahnya.

“Sementara undang-undang (terkait kripto) tertunda, kerugian investor meningkat,” ujar Yoon. Dia menambahkan “bahwa pihak berwenang terus melihat kerugian besar investor dan tidak berdaya untuk melindungi investor.”

Oleh karena itu, Yoon mendesak parlemen untuk memanggil pejabat bursa kripto lokal dan CEO Terra Do Kwon untuk mencari tahu penyebab peristiwa tersebut.

“Kita harus membawa pejabat bursa terkait, termasuk CEO Terra Do Kwon ke ​​Majelis Nasional untuk mengadakan dengar pendapat tentang penyebab situasi dan langkah-langkah untuk melindungi investor,” saran Yoon.

Keruntuhan tersebut terjadi pasca depegging stablecoin algoritmik UST yang kemudian memunculkan keadaan death spiral yang menyeret token utama LUNA jatuh 100 persen. Untuk menanggulangi masalah tersebut, Kwong mengklaim berusaha memulihkan ekosistem dari kehancuran.

Baru-baru ini Kwon mengusulkan ekosistem terra melakukan forking atau pencabangan menjadi dua jaringan. Nantinya akan ada dua token, yakni token saat ini menjadi Terra Classic (LUNAC) dan cabang baru jadi Terra (LUNA). Kendati begitu, komunitas LUNAtics menolak proposal tersebut.