Resmikan Kantor Perwakilan Maluku, OJK Perkuat Komitmen Pengawasan di Indonesia Timur

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disebutkan baru saja meresmikan kantor perwakilan di Maluku sebagai wujud memperkuat kerja pengawasan industri keuangan dan perlindungan konsumen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kantor ini adalah simbol kemandirian dalam memperkuat pelaksanaan tugas dan fungsi otoritas di daerah serta mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Indonesia Timur.

“Kantor OJK di daerah sangat strategis dalam mendukung tiga hal prioritas, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan intermediasi lembaga keuangan, dan memberikan perlindungan bagi konsumen sektor jasa keuangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 13 Mei.

Menurut Wimboh, fasilitas ini bisa memperkuat sektor UMKM yang menjadi andalan wilayah Maluku, di sektor perkebunan, pariwisata dan perikanan.

“Kantor OJK Maluku harus mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan jumlah pembiayaan dengan proses yang mudah, cepat, dan terjangkau, kepada pelaku UMKM dan sektor-sektor yang masih memiliki potensi untuk tumbuh,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan OJK kepada Pemerintah Provinsi yang telah terjalin selama ini dalam mendukung perekonomian masyarakat .

“Semoga hubungan baik yang telah terjalin antara Pemerintah Provinsi dengan OJK dapat terus ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku ini,” katanya.

Sebagai informasi, di wilayah kerja Kantor OJK Maluku terdapat 19 bank umum dengan 149 jaringan kantor, dua bank umum syariah dengan empat jaringan kantor, dan satu BPR dengan 18 jaringan kantor.

Selain itu terdapat 23 perusahaan asuransi, 14 lembaga pembiayaan, satu dana pensiun, satu LKM dan tiga lembaga jasa keuangan khusus. Di industri pasar modal juga terdapat satu kantor Bursa Efek Indonesia, satu manajer investasi dan perusahaan sekuritas.

Adapun, kinerja perbankan di Maluku terus tumbuh. Volume usaha tahun triwulan I 2022 meningkat 9,51 persen (yoy) yang didorong oleh pertumbuhan DPK 14,60 persen (yoy). Penyaluran kredit tumbuh sebesar 13,96 persen dengan rasio NPL yang masih terjaga sebesar 1,16 persen.