Jurnalis Palestina Ditembak Mati Meski Pakai Rompi Pers, Fadli Zon: Kebiadaban Israel Makin Tak Terkendali
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon angkat bicara terkait jurnalis senior kantor berita Al Jazeera yang berkebangsaan Palestina, Shireen Abu Akleh, ditembak mati militer Israel.
Menurut Fadli, okopasi Israel di wilayah Palestina yang diiringi kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa berupa tewasnya warga sipil sudah melewati batas kemanusiaan.
"Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, ditembak mati oleh militer Israel. Kebiadaban Israel semakin menjadi-jadi dan tak terkendali," kata Fadli dalam akun Twitternya, @fadlizon.
Shireen diketahui meninggal ditembak di bagian kepala saat meliput serangan militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, Palestina Rabu 11 Mei WIB.
Baca juga:
- Ruhut Sitompul Unggah Foto Anies Baswedan Pakai Koteka, Roy Suryo Kesal, di Medsos Tagar Ruhut Langgar UU ITE Trending
- Paulus Waterpauw Resmi Jadi PJ Gubernur Papua Barat, Situasi Manokwari Kondusif
- Mahfud MD Mengaku Konsisten Sejak 2017 Dorong DPR Cepat Bikin UU untuk Pelaku LGBT dan Zina
- Acara PDIP Jateng Tak Ada Ganjar Pranowo Sikap Jelas Megawati Usung Puan Maharani, Pengamat: Mau Tak Mau Ganjar Cari Partai Lain
Saat meliput, Shireen sudah menggunakan rompi antipeluru khas jurnalis lapangan setempat yang berwarna biru terang lengkap dengan tulisan besar 'PRESS'.
Shireen ditemani empat rekannya saat meliput ke wilayah Jenin. Salah satu jurnalis yang berada di samping Shireen saat kejadian, Ali al-Samudi, mengatakan kepada The Washington Post, penembakan tidak terjadi di tengah baku tembak seperti dikatakan Israel.
Ali yang juga terluka saat kejadian menyebutkan tidak ada konfrontasi di wilayah itu saat jurnalis yang terkenal di Arab tersebut ditembak.
Al Jazeera melaporkan, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, Shireen terluka di bagian kepala oleh tembakan peluru tajam kemudian dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya kritis hingga dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.