Meninggalnya Miep Gies, Wanita yang Lindungi Anne Frank dari Kekejaman Nazi
JAKARTA - 11 Januari 2010, satu-satunya orang yang menjadi saksi mata kehidupan perempuan Yahudi, Anne Frank, meninggal dunia. Wanita itu bernama Miep Gies. Dia adalah seseorang yang menyimpan buku diari Anne Frank yang tertinggal ketika Anne tertangkap oleh Kepolisian Jerman untuk diantar ke kamp konsentrasi Nazi. Diari tersebut dijadikan buku dan dipublikasikan dengan judul 'Anne Frank: The Diary of a Young Girl'.
Dilahirkan di Austria, Gies pindah ke Belanda untuk tinggal bersama keluarga asuhnya ketika dia baru berusia 11 tahun. Hal tersebut terpaksa dilakukan orang tua kandungnya karena Austria mengalami kekurangan makanan setelah Perang Dunia I.
Gies adalah pelajar yang cerdas, sangat tertarik dengan dunia tari dan menjelajahi kota dengan teman-temannya. Gies menggambarkan dirinya memiliki kehidupan sosial yang kaya dan bergabung dengan banyak klub.
Namun, dia mulai menghadapi kesulitan setelah menolak bergabung dengan kelompok Nazi. Partai Nazi mulai mendapatkan daya tarik di Gaaspstraat, tempat Gies dan keluarga asuhnya tinggal. Banyak teman Gies yang memercayai apa yang Nazi katakan. Ketika Nazi mulai mendekati Gies, dia menolaknya. Pilihan tersebut dianggap menghancurkannya di masa depan.
Setelah penolakannya, paspor Jerman milik Miep Gies dibatalkan dan diperintahkan untuk kembali ke kota asalnya di Wina dalam waktu sembilan puluh hari. Pada saat itu, Jerman telah menganeksasi Austria, yang secara efektif akan menjadikan Gies warga negara Jerman. Miep Gies akhirnya menikah dengan pria Belanda bernama Jan Gies, yang membuatnya menjadi warga negara Belanda.
Baca juga:
Sembunyikan Keluarga Frank dari Nazi
Pada Mei 1940, Jerman menyerbu Belanda dan dengan cepat membuat populasi Yahudi di Belanda ikut terancam. Pada awal Juli 1942, Keluarga Frank menghubungi Gies bahwa keluarganya akan meninggalkan Jerman untuk bersembunyi di tempat bisnis Otto Frank yang kini disebut Secret Annax. Tak hanya keluarga Frank, rekan bisnis Otto Frank bersama istri dan putranya, juga ikut bergabung. Mereka semua orang Yahudi.
Miep Giers tidak takut jika nanti tertangkap akibat melindungi orang-orang Yahudi. Setiap hari Miep Gies membawakan mereka makanan yang dibeli dari pedagang grosir ransum ilegal. Miep Gies dan rekan-rekannya juga menjaga agar aktivitas di gedung bisnis terlihat normal dan tidak terlalu menarik perhatian orang-orang. Miep Gies dan suaminya juga kerap menghabiskan malam-malam mereka bersama dengan delapan orang bersembunyi di Secret Annex. Gies merasakan ketakutan dari keluarga Frank yang begitu nyata sehingga Gies juga terkadang ikut tertekan.
Gies tetap diam tentang keluarga Frank yang ia sembunyikan. Bahkan Gies memutuskan untuk tidak memberi tahu keluarga angkatnya tentang apa yang dia lakukan. Pada 4 Agustus 1944, setelah 25 bulan bersembunyi, delapan orang yang bersembunyi di Secret Annex ditemukan oleh Gestapo, polisi negara rahasia Jerman, yang mendapatkan informasi tempat persembunyian keluarga Frank dari seorang informan rahasia. Gies sedang bekerja pada saat penggerebekan dan terhindar dari penangkapan karena salah seorang polisi berasal dari Wina, asal tempat Gies.
Tak tinggal diam, Gies pergi ke markas polisi dan mencoba menyelamatkan keluarga Frank dan lainnya, namun ia tidak berhasil membayar suap untuk membebaskan orang-orang yang telah ia anggap saudara tersebut.
Baca juga:
Dikutip dari History, Sabtu 11 Januari 2020, Miep Gies menemukan buku diari Anne Frank dan menyimpannya untuk menunggu kepulangan keluarga Frank. Namun sayang, hanya Otto Frank yang berhasil selamat dari kekejaman Nazi. Ketika mengetahui bahwa anggota keluarga yang lain telah tewas di kamp, Miep Gies lalu memberikan buku diari Anne kepada Otto Frank.
Otto Frank sempat tinggal bersama keluarga Gies hingga 1953. Miep melahirkan putra yang ia beri nama Paul, pada 1952. Meskipun buku harian Anne telah diterbitkan menjadi buku pada 1947, Miep Gies belum pernah membacanya, tetapi Otto akhirnya membujuknya untuk membacanya.
"Meskipun saya banyak menangis, saya terus berpikir: Anne, kamu memberikan saya salah satu hadiah terbaik yang pernah saya dapatkan"
Miep Gies menerbitkan memoar berjudul 'Anne Frank Remembered' pada 1987. Gies melakukan tur dan memberi kuliah tentang Holocaust dan peninggalan Anne Frank, tetapi Miep selalu bersikeras bahwa dia bukan pahlawan. Ia hanya melakukan apa yang dilakukan oleh banyak orang Belanda yang baik lainnya.
Miep Gies juga menerima banyak penghargaan saat berusia lanjut, seperti Order of Merit of the Federal Republic of Germany, Medali dari Yad Vashem, dan Medali Wallenberg. Saat menerima kehormatan untuk yang terakhir kalinya, dia berkata, "Saya merasa sangat kuat bahwa kita tidak harus menunggu para pemimpin politik kita untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik."
Di akhir hidupnya, Gies merenungkan waktu yang dihabiskannya di dunia dan bagaimana ia memengaruhi orang-orang di sekitarnya.
“Umur saya seratus tahun sekarang. Itu adalah usia yang mengagumkan dan saya bahkan mencapainya dengan kesehatan yang cukup baik. Jadi kalau begitu adil untuk mengatakan saya beruntung dan menjadi beruntung tampaknya menjadi benang merah yang membentang sepanjang hidup," ujar Miep Gies.
Miep Gies meninggal karena terjatuh, sebulan sebelum ia berulang tahun ke-101.