Kecam Komentar Menlu Rusia Soal Adolf Hitler dan Presiden Zelensky, Jerman Sebut Propaganda Tidak Masuk Akal
JAKARTA - Komentar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada televisi Italia yang menyatakan, Adolf Hitler memiliki asal-usul dari Yahudi adalah propaganda 'tidak masuk akal', kata juru bicara Pemerintah Jerman.
Selama wawancara dengan saluran Rete 4 pada Hari Minggu, Menlu Lavrov ditanya bagaimana Rusia dapat mengatakan, mereka perlu 'mendenazifikasi' Ukraina, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi.
"Saya pikir Hitler juga memiliki asal-usul Yahudi, jadi itu tidak berarti apa-apa," ujar Lavrov melalui seorang penerjemah, dalam komentar yang menuai protes keras dari Israel, melansir Reuters 2 Mei.
Terpisah, Komisioner anti-Semitisme Pemerintah Jerman juga mengecam pernyataan menteri luar negeri Rusia itu.
Dalam komentar kepada kelompok surat kabar Funke, Felix Klein mengatakan pernyataan Lavrov "mengolok-olok para korban Sosialisme Nasional (Nazi), dengan cara yang tidak dapat diterima dan tanpa malu-malu menghadapi tidak hanya orang Yahudi, tetapi seluruh publik internasional dengan anti-Semitisme terbuka.
"Lavrov secara sinis memelintir korban dan pelaku di masa lalu dan sekarang.," kritiknya.
Diberitakan sebelumnya, Israel mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang mengatakan pemimpin Nazi Adolf Hitler memiliki asal-usul Yahudi, menyebutnya sebagai kebohongan tak termaafkan dan merendahkan Holocaust Nazi.
Baca juga:
- Pakai Kalung Rantai Emas Senilai Rp1 Miliar, Penumpang Pesawat Ini Langsung Diperiksa Petugas Bandara
- Gabung Kontraktor Militer Swasta, Mantan Marinir AS Tewas dalam Pertempuran di Ukraina
- Idulfitri 2022: Arab Saudi Imbau Warganya untuk Melihat Bulan Sabit pada Sabtu Malam
- Desak Israel Hentikan Penembakan di Suriah, Rusia: Melanggar Hukum Internasional dan Tidak Dapat Diterima
Tak perlu menunggu lama, Kementerian Luar Negeri Israel segera memanggil Duta Besar Rusia untuk negara itu, serta menuntut permintaan maaf.
"Kebohongan semacam itu dimaksudkan untuk menuduh orang Yahudi sendiri, atas kejahatan paling mengerikan dalam sejarah yang dilakukan terhadap mereka," kata Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan.
"Penggunaan Holocaust orang Yahudi untuk tujuan politik harus segera dihentikan," tegas PM Bennett.