Ikuti El Savador, Republik Afrika Tengah Adopsi Bitcoin Sebagai Mata Uang Sah
JAKARTA - Republik Afrika Tengah telah mengadopsi bitcoin sebagai mata uang resmi, pada Rabu, 27 April. Mereka menjadi negara pertama di Afrika dan yang kedua di dunia setelah El Savador yang melakukan ini.
Meskipun memiliki cadangan emas dan berlian yang kaya, Republik Afrika Tengah adalah salah satu negara termiskin dan paling tidak berkembang di dunia. Bahkan negara ini telah dicengkeram oleh kekerasan pemberontak selama bertahun-tahun.
Sebuah RUU yang mengatur penggunaan cryptocurrency diadopsi dengan suara bulat oleh parlemen pekan lalu. Menurut Obed Namsio, kepala staf dari Presiden Faustin-Archange Touadera, pemerintah telah menyetujui RUU itu.
"Presiden mendukung RUU ini karena akan memperbaiki kondisi warga Afrika Tengah," kata Namsio kepada Reuters, tanpa menjelaskan rinciannya lebih lanjut.
Dalam pernyataan itu, dia menyebutnya sebagai "langkah yang menentukan untuk membuka peluang baru bagi negara kita".
Republik Afrika Tengah adalah salah satu dari enam negara yang menggunakan franc CFA Afrika Tengah, mata uang regional yang diatur oleh Bank of Central African States (BEAC).
Dua mantan perdana menteri negara itu pekan lalu menandatangani surat yang menyatakan keprihatinan tentang adopsi bitcoin tanpa panduan dari BEAC. Mereka menyebutnya sebagai "pelanggaran serius".
"BEAC belajar pada saat yang sama dengan publik tentang pemberlakuan undang-undang baru tentang cryptocurrency di Republik Afrika Tengah," kata juru bicara BEAC kepada Reuters. Ia juga menambahkan bahwa bank belum memiliki tanggapan resmi atas keputusan itu.
Baca juga:
Sebelumnya, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah tahun lalu. Namun peluncurannya terhambat oleh skeptisisme dan menunda usulan obligasi bitcoin pada Maret lalu di tengah gejolak pasar global.
Pemerintah Afrika telah mengambil pendekatan yang bervariasi untuk mengatur cryptocurrency dan teknologi blockchain.
Di pihak lain, Bank sentral Nigeria sudah melarang bank lokal terhubung dengan cryptocurrency tahun lalu, sebelum akhirnya meluncurkan mata uang digitalnya sendiri, eNaira.
Regulator Afrika Selatan juga telah mengeksplorasi potensi regulasi cryptocurrency dan teknologi blockchain lainnya, dan bank sentral Tanzania mengatakan tahun lalu sedang mengerjakan arahan presiden untuk mempersiapkan cryptocurrency.