Misi City Wujudkan Mimpi di Liga Champions: Langkahi Dulu Pemilik 13 Trofi Piala Eropa
JAKARTA - Sejarah Real Madrid di Liga Champions jauh lebih baik dari klub manapun. Sesuatu yang sangat pahami Pep Guardiola.
Dalam konferensi pers menjelang pertandingan semifinal antara Manchester City dan Los Blancos, pelatih asal Catalan itu menyebutkan jika ditentukan oleh sejarah kedua belah pihak, timnya tidak akan bisa bersaing.
“Jika kami harus bermain melawan sejarah mereka, kami tidak akan memiliki peluang,” kata Guardiola dikutip dari Marca. "Mereka lebih baik dalam aspek ini.
"Tapi kami memiliki keinginan untuk bersaing dengan mereka, ini adalah ujian yang luar biasa."
Duel ini ditandai dengan rekor trofi 13-0 untuk kemenangan Real Madrid di Piala Eropa.
Real Madrid memiliki gelar Piala Eropa/Liga Champions terbanyak, sementara City masih berusaha untuk memenangkan gelar pertama mereka.
Musim lalu, City nyaris melakukannya ketika mereka kalah di final melawan Chelsea. Sekarang The Citizens mencoba untuk mencapai final kedua mereka yang akan memberi mereka kesempatan untuk memperjuangkan gelar yang didambakan.
Baca juga:
- Juventus Menjaga Asa Raih Gelar Liga usai Menang atas Sassuolo
- Resmi Jadi Pelatih Persija, Thomas Doll: Saya Tak Sabar Memimpin Latihan di Jakarta
- AC Milan Tumbangkan Lazio di Stadion Olimpico, Geser Inter Milan dari Puncak Klasemen
- Barcelona Kalah dari Rayo Vallecano, Real Madrid Semakin Dekat dengan Gelar Juara La Liga
Tapi untuk mewujudkan mimpi itu, City harus terlebih dahulu menyingkirkan tim dengan torehan Piala Eropa terbanyak abad ke-20 (6) dan juga abad ke-21 (7).
Secara total, 13 gelar Liga Champions menghiasi ruang trofi yang luar biasa dan tak tertandingi di museum Real Madrid.
Los Blancos adalah satu-satunya tim dalam sejarah yang telah memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut, yang diraih di bawah Zinedine Zidane pada 2016, 2017 dan 2018.