PSI Tak Masalah Interpelasi Formula E Setelah Balapan Tapi Pastikan Bakal Tanya Commitment Fee Rp560 Miliar dari APBD
JAKARTA - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad tidak mempermasalahkan rapat interpelasi Formula E kembali dimulai setelah gelaran ajang balap listrik itu pada 4 Juni mendatang. Dia menegaskan, PSI fokus kepada penggunaan APDB DKI daripada gelaran Formula E.
"Fokus interpelasi ini bukan fokus pada balapannya, tapi fokus pada penggunaan uangnya. Jadi, mau nanti balapan berjalan dan selesai, kita tetap pertanyakan," kata Idris saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 20 April.
Idris menegaskan pihaknya tak mempermasalahkan balapan mobil listrik tersebut. Mengingat, tujuan adanya usulan interpelasi ini untuk bertanya kepada Gubernur DKI Jakart Anies Baswedan mengenai penggunaan APBD DKI tahun 2019 dan 2020 untuk pembayaran commitment fee.
"Tanggung jawab Rp560 miliar yang dipakai dari APBD Dispora untuk membayar commitment fee, itu permasalahannya. Jadi, di awal kami menegaskan bukan kontra balapannya, tapi kami fokus terhadap kejelasan penggunaan anggaran," ucap Idris.
Selain commitment fee, hak interpelasi juga akan digunakan DPRD untuk mempertanyakan kejelasan revisi studi kelayakan (feasibility study) yang harus diperbaiki karena pelaksanaan ditunda dari tahun 2020.
"Potensi bisnisnya, potensi return berapa, keuntungan berapa, dari Rp560 miliar keuntungan buat apa aja, rencananya dan dalam 3 tahun potensi keuntungan juga harus dibahas," tutur Idris.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut dirinya akan menjadwalkan rapat paripurna penentuan interpelasi Formula E pada bulan Mei 2022 setelah Lebaran.
Baca juga:
- Mengekor Jokowi, Prabowo Ikut Beli Blangkon Saat Peresmian Bandara Trunojoyo Jawa Timur
- Elektabilitas AHY Diolok-olok Denny Siregar: Dibandingkan dengan Lampu Taman Hingga Sepatu Bot
- Presiden Jokowi Minta Menhub Bikin Rute Surabaya-Madura dan Jakarta-Madura Via Bandara Trunojoyo
- Usai DIresmikan, Presiden Jokowi Harap Bandar Udara Trunojoyo Makin Hidupkan Perekonomian dan Buka Lapangan Kerja
Prasetyo menuturkan, setelah cuti bersama berakhir, dirinya akan menggelar rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI untuk menentukan jadwal rapat paripurna interpelasi tersebut.
"Habis Lebaran, ya, pokoknya mengikuti jadwal libur (berakhri) saja. Bisa di atas tanggal 9 Mei," kata Prasetyo saat dihubungi, Senin, 18 April.
Prasetyo mengatakan, DPRD tak bisa menjadwalkan paripurna dalam waktu dekat. Sebab, parlemen Kebon Sirih ini masih memiliki jadwal rapat lainnya sebelum libur panjang Idulfitri.
"Kalau sekarang kan mepet waktunya. Tetapi ini kan hanya saya skors, waktu itu. Makanya, nanti saat saya okein (jadwalkan) mah, langsung jalan," pungkasnya.