Kembali Bangkit dari COVID-19, Harga Kamar Hotel di Makkah Diskon Besar-besaran

JAKARTA - Harga hotel di Makkah telah dipangkas ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di musim Umrah. Harga kamar hotel di Makkah turun hingga 38 riyal Arab Saudi atau sekitar Rp150 ribu di beberapa daerah.

Melansir Arab News, Rabu 7 Oktober, hotel bintang lima dengan pemandangan Masjidil Haram di Makkah juga tengah bersiap-siap untuk melanjutkan aktivitasnya. Kegiatan industri hotel akan kembali normal dengan menawarkan diskon besar-besaran. Kota suci bagi umat Islam ini memiliki lebih dari 1.400 hotel, yang memiliki lebih dari dua pertiga sektor akomodasi di seluruh Arab Saudi.

Dikenal memiliki harga tertinggi sepanjang tahun, kini harga kamar hotel di dekat Masjidil Haram seharga antara 250 riyal (sekitar Rp984 ribu) hingga 700 riyal (sekitar Rp2,7 juta). 

 

Menteri Haji dan Umrah Dr. Mohammed Saleh Benten mengatakan, hotel-hotel pusat di Makkah berhasil bertahan selama masa pandemi COVID-19. Benten mengungkapkan terima kasih dan kebahagiaannya atas penawaran luar biasa yang dibuat oleh hotel-hotel Makkah dan menggambarkannya bahwa lingkungan hotel aman dan mempertimbangkan persyaratan kesehatan.

Abdullah Filali, ketua komite hotel di Kamar Dagang dan Industri Makkah, mengatakan bahwa promosi yang diumumkan oleh beberapa hotel adalah cara bertahap untuk merevitalisasi sektor hotel. Dia mengatakan penetapan harga hanyalah awal dari kembalinya kesehatan secara bertahap dan progresif untuk industri yang bermasalah.

Filali mencatat bahwa harga yang murah tidak mencerminkan volume pekerjaan, yang turun ke level terendah setelah pandemi melanda. Dia menambahkan bahwa hanya empat hotel sentral yang mulai hidup kembali dan pemulihan sektor akomodasi akan berjalan dengan baik pada Oktober 2021. Daya saing akan kembali pada akhir 2023, kata Filali.

Manajer salah satu hotel di Makkah, Fadel Munqal, mengatakan, upaya negara untuk melayani umat Islam jelas dan terbukti melalui perlindungan keselamatan jamaah. Langkah-langkah untuk kembali membuka Umrah sesuai dengan protokol kesehatan dan penuh kehati-hatian. 

“Kerajaan berupaya untuk mencapai tingkat kepastian dan kesiapan tertinggi untuk semua jamaah dari berbagai negara, yang akan dicapai dengan dimulainya tahap ketiga dari rencana tersebut. Ini akan menunjukkan kembalinya sektor akomodasi yang sebenarnya dan memungkinkan para jamaah mengalami pengalaman spiritual dan pariwisata yang terintegrasi,” ujar Munqal.

Munqal menambahkan bahwa Kerajaan Arab Saudi telah mengorbankan kesejahteraan ekonomi dalam langkah mulia. Pihak kerajaan ingin melindungi keselamatan para jamaah selama menjalankan haji dan umrah.Ia juga mengatakan bahwa Arab Saudi memiliki kemampuan untuk membantu hotel-hotel untuk bersaing dengan kedatangan jamaah dari seluruh dunia.

Selain tempat beribadah, Makkah juga menyediakan situs wisata Islami, selain museum sejarah. Salah satu yang diharapkan menjadi andalan adalah Perpustakaan Masjid Agung Makkah. Perpustakaan telah meluncurkan lebih dari 16 inisiatif untuk mulai menyambut pengunjung. Perpustakaan ini akan menerima 30 pengunjung per jam di tengah langkah-langkah jaga jarak sosial yang ketat.