Plaza Indonesia Tempat Rosano Barack Mertua Syahrini Jadi Komisaris Ini Memandang Industri Properti Semakin Bergairah di 2022
Plaza Indonesia. (Foto: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) memandang optimis industri properti untuk tahun 2022 mendatang. Pasalnya, kondisi pandemi COVID-19 yang semakin bisa dikontrol dan juga rencana program booster vaksin di tahun 2022 dapat berdampak positif terhadap laju bisnis perusahaan tempat mertua Syahrini, Rosano Barack jadi Komisaris Utama ini.

"Ekspektasi kami juga semakin membaik lagi di tahun 2022. Terutama dengan herd immunity yang sudah tercapai, dan pemerintah mulai membuka booster vaksin di 2022 yang diharapkan sangat berdampak terhadap bisnis," ungkap Direktur Plaza Indonesia Evy Tirtasudira, dalam Paparan Publik Virtual, pertengahan Desember lalu.

Evy menjelaskan, penurunan kasus COVID-19 membuat sektor bisnis properti dapat semakin bergairah ke depannya. Bisnis yang dijalani PLIN yakni, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hotel bakal kembali bangkit di tahun depan.

Wakil Direktur Utama Plaza Indonesia Anthony Prabowo menyatakan, di tahun 2022 PLIN akan cukup agresif melakukan pengembangan pada unit bisnis hotel dan juga pusat perbelanjaan atau mal.

"Saat ini PLIN sudah mulai melakukan sejumlah renovasi secara bertahap pada Hotel Grand Hyatt Jakarta. Proses renovasi berjalan lancar sesuai rencana awal. Pada saat titik ini kami baru mencapai 50-60 persen dari renovasi plan kami. Jadi harapan besar, dengan lebih banyaknya inventori kamar yang sudah selesai renovasi-nya, akan lebih kondusif terhadap harga kamar," jelas Anthony.

Untuk melakukan renovasi tersebut, PLIN mendapatkan dana melalui fasilitas pinjaman sebesar 35 juta dolar AS. Dana tersebut dialokasikan sampai dengan 2023 mendatang, mengingat renovasi yang berjalan dilakukan secara bertahap, sebab operasional hotel masih harus tetap berjalan.

"Dana capital expenditure (capex) untuk renovasi mayoritas untuk Hotel Grand Hyatt Jakarta, yang sudah didanai oleh fasilitas pinjaman yang diterima PLIN sebesar 35 juta dolar AS," tutur Evy.