Penyelidik Prancis Buka Penyelidikan 'Insiden Serius' Penerbangan Air France dari Amerika Serikat

JAKARTA - Penyelidik keselamatan penerbangan Prancis membuka penyelidikan, setelah pesawat Boeing 777 Air France yang mendekati Bandara Charles de Gaulle Paris terlibat dalam 'insiden serius,' menurut BEA, biro Prancis yang menyelidiki kecelakaan udara dan keselamatan penerbangan.

Dalam rekaman audio kontrol lalu lintas udara yang menurut pejabat Prancis terkait insiden tersebut, seorang pilot mengatakan, "pesawatnya agak lepas kendali."

Insiden itu terjadi pada Hari Selasa, 5 April, menurut tweet BEA yang melaporkan "ketidakstabilan kontrol penerbangan pada final, putaran, kontrol keras, osilasi jalur penerbangan."

BEA tidak memberikan perincian lebih lanjut kepada CNN tentang apa yang menyebabkan insiden itu atau mengapa itu memenuhi syarat sebagai 'serius', menambahkan mereka harus menunggu akhir penyelidikan, melansir CNN 7 April.

Tweet itu mengatakan, agensi sedang menganalisis data penerbangan dari perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, yang dikenal sebagai kotak belakang hitam.

Tapi, itu mengotentikasi rekaman audio yang diunggah online, berisi komunikasi antara pilot penerbangan dan menara kontrol.

Rekaman itu diedit untuk mengisolasi audio penerbangan dan diunggah online oleh situs web swasta yang berfokus pada penerbangan AIRLIVE, yang memberi tahu CNN mereka memiliki akses langsung ke rekaman Air Traffic Control Paris Charles de Gaulle.

Dalam rekaman BEA, terdengar suara yang tampaknya seorang pilot mengatakan "stop, stop" saat alarm berbunyi di kokpit.

Ilustrasi armada Boeing 777 maskapai Air France. (Wikimedia Commons/Kentaro Iemoto)

"Saya akan menelepon Anda kembali, saya akan menelepon Anda kembali," suara laki-laki itu terdengar memberitahu pengontrol lalu lintas udara, yang memerintahkannya untuk "berhenti mendekat, segera."

Pilot kemudian terdengar melaporkan kepada pengontrol keputusan untuk membatalkan pendaratan.

"Kami berkeliling karena ada masalah dengan perintah. Pesawatnya agak lepas kendali," terdengar suara itu berkata.

"Kami siap untuk melanjutkan pendekatan terakhir dengan panduan radar. Beri kami waktu untuk mengelola situasi, lalu pandu kami dengan penarik."

Sementara itu, Air France mengatakan, pihaknya memahami dan menyesali ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan. Juru bicara Mathieu Guillot mengatakan, pilot dengan tepat menanggapi situasi dengan berputar-putar dan melakukan upaya pendaratan kedua.

"Air France mengkonfirmasi bahwa awak penerbangan AF011 pada 4 April 2022 dari New York JFK ke Paris-CDG membatalkan urutan pendaratan mereka dan melakukan go-around selama pendekatan," jelas Air France.

"Para kru mendaratkan pesawat secara normal setelah pendekatan kedua. Air France memahami dan menyesali ketidaknyamanan yang dialami pelanggan," lanjut Air France.

Berputar di udara ditetapkan oleh pihak berwenang, produsen pesawat dan Air France sebagai prosedur normal. Para kru dilatih dan diinstruksikan secara teratur dalam prosedur ini, yang digunakan oleh semua maskapai untuk menjamin keselamatan penerbangan dan penumpang, yang merupakan prioritas utama Air France."

Terpisah, salah satu penumpang Pierre-Loïc Jacquemin mengatakan kepada afiliasi CNN Prancis, BFMTV, "saat pesawat mendekati bandara, ada "dua atau tiga sentakan tiba-tiba."

"Ada orang berteriak di kabin" pada saat kejadian. Setelah itu, pesawat kembali naik. Kami berputar-putar selama 10 menit di atas bandara, dan upaya kedua sangat lembut. Kami tidak berdesak-desakan seperti yang pertama," tambah penumpang itu.

Diketahui, pesawat itu menjalani hampir tujuh jam penerbangan dari Bandara Internasional John F. Kennedy New York, Amerika Serikat.

Sebagai pesawat buatan AS, penyelidikan resmi atas insiden tersebut akan melibatkan partisipasi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS. Pierre-Loïc Jacquemin kepada BFMTV

Dewan telah menunjuk seorang pejabat untuk berpartisipasi dalam penyelidikan yang dipimpin Prancis, kata juru bicara NTSB Peter Knudson kepada CNN. Dia mengatakan, BEA Prancis telah berhubungan dengan NTSB.

Perkembangan ini tidak berarti pejabat dari NTSB secara fisik akan melakukan perjalanan ke Paris. Administrasi Penerbangan Federal AS juga tidak segera memberikan komentar atas insiden tersebut.

Untuk diketahui, tidak jelas berapa banyak penumpang dan awak maskapai yang berada di dalam pesawat ketika insiden itu terjadi.