Kremlin Balas Inggris yang Dianggap Perburuk Situasi di Ukraina, PM Boris Johson dan 2 Menteri Utama Dilarang Masuk Rusia

JAKARTA - Rusia memandang Inggris sebagai negara yang berperan penting menggalang dukungan global untuk mendukung Ukraina dan menjatuhkan sanksi ekonomi dan politik kepada Kremlin. Rusia akhirnya tidak tinggal diam.

Kremlin resmi melarang Perdana Menteri Boris Johnson dan sejumlah menteri penting lainnya menginjak kaki ke Rusia. Apa yang dilakukan Inggris selama ini dianggap sebagai sikap "bermusuhan", seperti dikutip dari BBC, Sabtu 16 April.

Moskow mengatakan keputusan itu dibuat sebagai pembalasan atas sanksi Inggris terhadapnya sejak menginvasi Ukraina.

Daftar lengkap kabinet Inggris yang dilarang masuk Rusia:

Perdana Menteri Boris Johnson

Menteri Luar Negeri Liz Truss

Menteri Pertahanan Ben Wallace

Wakil Perdana Menteri, Lord Chancellor, dan Sekretaris Negara untuk Kehakiman Dominic Raab

Sekretaris Negara untuk Transportasi Hibah Shapps

Menteri Dalam Negeri Priti Patel

Rektor Rishi Sunak

Menteri Kewirausahaan, Energi, dan Strategi Industri Kwasi Kwarteng

Menteri Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga Nadine Dorries

Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey

Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon

Jaksa Agung untuk Inggris dan Wales dan advokat jenderal untuk Irlandia Utara Suella Braverman

Anggota parlemen konservatif dan mantan Perdana Menteri Inggris Theresa May

"Pada dasarnya, kepemimpinan Inggris sengaja memperburuk situasi di sekitar Ukraina, memompa rezim Kyiv dengan senjata mematikan dan mengoordinasikan upaya serupa di pihak NATO," ucap Kementerian Luar Negeri Rusia.

Menanggapi sanksi, juru bicara pemerintah Inggris memastikan pihaknya dan mitra internasional akan tetap bersatu dalam mengutuk tindakan tercela pemerintah Rusia di Ukraina. Mereka juga akan terus mengupayakan Kremlin untuk menghentikan perang.

"Kami tetap teguh dalam dukungan kami untuk Ukraina," kata jubir Inggris.