Rupiah Selasa Pagi Melesat Hampir 200 Poin, karena UU Cipta Kerja dan Kondusifnya Demo Buruh?
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Selasa 6 Oktober. Rupiah melesat dan menguat 195 poin ke level Rp14.605 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong sentimen positif yang kembali masuk ke aset berisiko di pasar Asia pagi ini.
"Sentimen tersebut datang dari membaiknya kondisi Presiden AS Donald Trump yang sudah keluar dari RS, negosiasi kesepakatan paket stimulus AS yang mengalami kemajuan dan masih berlangsung, membaiknya data indeks aktivitas sektor jasa AS bulan September yang dirilis semalam.
"Sentimen tersebut mendorong pelaku pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko sehingga rupiah menguat terhadap dolar AS pagi ini," ujar Ariston kepada VOI.
Ia menambahkan, sentimen positif dari dalam negeri juga datang dari disahkannya UU Cipta Kerja yang dipandang menguntungkan investor dan situasi unjuk rasa terkendali.
Sementara Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ada juga sentimen positif dari dalam negeri, di mana perusahaan farmasi siap menyalurkan obat untuk penanganan COVID-19 yang diimpor dari India. Ada secercah harapan bahwa masyarakat yang terjangkit virus corona bisa berangsur sembuh.
Kendati demikian, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, bahkan bila vaksin sudah tersedia.
"Upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat akan sangat bergantung pada penanganan pandemi COVID-19," jelas Ibrahim.
Redaksi voi.id terus memantau segala perkembangan dunia melawan pandemi Covid-19 melalui vaksin. Para pembaca yang budiman bisa memantau perkembangan pengadaan vaksin Covid-19, baik di dalam negeri maupun internasional, dengan menyentuh tautan ini.