Umat di Mimika Bersyukur Ibadah Pekan Suci di Gereja
TIMIKA - Ketua Gereja Kristen Injili (GKI) Mimika Pendeta Lewi Sawor menyatakan umat Kristen di daerah itu bersyukur karena bisa kembali beribadah Pekan Suci Paskah 2022 di gereja masing-masing setelah kegiatan serupa selama dua tahun terakhir ditiadakan karena pandemi COVID-19.
"Selama dua tahun, sejak 2020 hingga 2021, kami tidak bisa menggelar ibadah perayaan Jumat Agung dan Hari Raya Paskah di gereja yang dihadiri oleh jemaat. Namun sekarang ini dengan perkembangan situasi yang semakin membaik di mana pandemi COVID-19 sudah mulai pulih, maka kegiatan ibadah di gereja sudah bisa dihadiri oleh jemaat, tanpa ada pembatasan-pembatasan lagi," ujarnya di Timika Jumat 15 April.
Meskipun hingga saat ini belum ada pedoman dikeluarkan pemerintah daerah setempat terkait dengan aturan peribadatan setelah pandemi landai, katanya, hampir semua gereja telah membuka kembali tempat itu untuk kegiatan ibadah tatap muka dengan dihadiri jemaat. Peribadahan dalam rangka Pekan Suci Paskah meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah (Sabtu), dan Hari Raya Paskah (Minggu).
Dia berharap, pandemi COVID-19 segera berlalu agar warga bisa hidup normal kembali, seperti tahun-tahun sebelum terjadi penularan virus tersebut.
Ketua Klasis Gereja Protestan Indonesia (GPI) Mimika Pendeta Donald Salima menyatakan bersyukur karena situasi pandemi di daerah setempat sudah bisa dikendalikan sehingga ibadah Pekan Suci Paskah bisa dijalani umat secara langsung di gereja-gereja.
"Kami mengucap syukur atas kondisi saat ini di mana kasus COVID-19 di Mimika sudah bisa dikendalikan sepenuhnya sehingga aktivitas peribadatan Hari Raya Jumat Agung dan Hari Raya Paskah di gereja-gereja kembali dibuka lagi. Ini peristiwa iman karena kita bisa bebas dari keterikatan penyakit COVID-19 yang menimbulkan banyak korban jiwa," ujarnya dikutip Antara.
Dia mengajak seluruh umat kristiani di Mimika mengambil bagian secara aktif dalam menciptakan suasana kehidupan yang aman, damai, dan toleransi dengan umat dari berbagai agama lainnya.
Baca juga:
- Kata Ketua Fraksi PDIP Tentang Harvey Malaiholo yang Diduga Tonton Video Porno: Dia Orang Baik, Baik Sekali Lah
- Kasus Anggota DPR HM Nonton Video Porno saat Rapat, PDIP Sebut Ada Dugaan Penjebakan
- Mahasiswa Tuntut Pemerintahan Jokowi Sambil Bawa Poster Bertuliskan “Jangan Fokus Bokep Terus, Minyak Langka, Naik, Urus!!!”
Para tokoh agama Kristen itu, juga mengapresiasi keputusan Pemkab Mimika untuk menginisiasi kegiatan ibadah Paskah Oikumene yang akan dihadiri oleh umat dari berbagai denominasi gereja di Mimika pada Senin 18 April.
Dengan adanya kebijakan itu, katanya, umat Kristen dapat mengekspresikan rasa sukacita dan ungkapan syukur mereka di lingkungan gereja masing-masing untuk menyambut Paskah tahun ini.
Perayaan Jumat Agung di gereja-gereja lingkungan GKI Mimika serentak digelar pada Jumat, mulai pukul 09.00 WIT, khusus untuk gereja di lingkungan Kota Timika.
Untuk gereja di lingkungan industri PT Freeport Indonesia, baik di Tembagapura, Kuala Kencana, Pelabuhan Portsite Amamapare, dan gereja-gereja di wilayah satuan pemukiman transmigrasi, wilayah pegunungan, hingga pesisir pantai menyesuaikan dengan kondisi serta lingkungan masing-masing.
Pada Minggu 17 April pagi, umat Kristen di berbagai gereja GKI Mimika akan menggelar pawai obor dilanjutkan dengan ibadah di gereja masing-masing, dan kemudian perayaan Paskah dimulai pukul 09.00 WIT.
GKI Mimika akan ikut mengambil bagian dalam kegiatan pawai obor dan dilanjutkan dengan ibadah Fajar Paskah secara oikumene bergabung dengan berbagai denominasi gereja pada Minggu 17 April pagi.
Kegiatan pawai obor akan dimulai dari Lapangan Jayanti Sempan hingga Gedung Eme Neme Yauware Timika Indah.
"Setiap jemaat akan mengutus 20-50 orang sebagai perwakilan untuk ikut serta dalam pawai obor dan ibadah Fajar Paskah Oikumene yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-Gereja Mimika (PGGM)," kata Pendeta Lewi Sawor.
Kegiatan Paskah Oikumene yang akan digelar di Gereja Kingmi Marthen Luther Mile 32 pada Senin 17 April, ungkapan syukur untuk membangun semangat kebersamaan antara umat kristiani di Mimika dari berbagai latar belakang denominasi gereja.
"Momentum Paskah 2022 ini hendaknya menjadi momen sukacita karena kita semua sudah bisa bebas dari belenggu pandemi COVID-19," ujar Pendeta Lewi Sawor.