Ternyata, Tidur di Ruangan yang Gelap Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan
YOGYAKARTA – Menurunkan berat badan, tidak hanya perlu mengurangi konsumsi kalori dan memastikan tubuh lebih aktif. Tetapi juga membentuk kebiasaan yang mendukung program diet Anda.
Termasuk salah satunya kebiasaan tidur, lebih spesifik lagi, tidur tanpa lampu yang terang. Bahkan dilansir Reader’s Digest, Kamis, 14 April, ketika Anda dalam ruangan yang gelap total, tubuh akan menghasilkan hormon melatonin. Hormon ini tidak hanya membuat Anda merasa mengantuk, tetapi juga membantu produksi lemak cokelat yang membakar kalori. Temuan tersebut dipublikasikan dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pineal Research.
Nah, kebiasaan tidur yang lain juga memengaruhi potensi menurunkan berat badan. Pertama, jika Anda tipe orang yang suka ngemil sebelum tidur, cobalah memilih makanan yang tinggi kandungan proteinnya. Peneliti Florida State University menemukan bahwa pria yang mengonsumsi shake dengan 30 gram protein sebelum tidur dapat mengalami pengeluaran energi istirahat yang lebih tinggi. Protein juga memiliki manfaat lain untuk otot Anda. Karena protein membantu perbaikan otot dalam semalam.
Temuan lain tentang tidur, yaitu tidur dalam suhu yang lebih dingin. Suhu dingin memungkinkan kalori terbakar lebih banyak. Maka disarankan tidur di kamar dengan suhu 19 derajat, karena berpotensi membakar kalori lebih dari 7 persen daripada tidur di kamar yang lebih hangat. Penjelasan dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes, tubuh akan bekerja menaikkan suhu inti normal secara stabil dengan membakar kalori.
Baca juga:
- Kenapa Konsumsi Susu Penting Saat Sahur dan Setelah Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya
- Pasangan Suami Istri Tidur Terpisah, Apakah Memengaruhi Keharmonisan? Ini Penjelasan Ahli
- Temuan Ahli, Obat Alami Paling Mujarab Jaga Kesehatan Mental: Tidur Cukup
- Minum Susu Hangat sebelum Tidur, Apakah Bisa Mengatasi Insomnia?
Studi American Journal of Clinical Nutrition menemukan, pengeluaran energi istirahat bagi orang yang cukup mendapatkan istirahat 5 persen lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang lelah. Mereka yang cukup istirahat juga membakar kalori 20 persen lebih banyak setelah makan daripada tidur.
Penelitian yang berkaitan juga menemukan, kurang tidur dapat membuat sel-sel lemak kurang sensitif terhadap insulin. Karena ini memengaruhi perubahan metabolisme yang terkait dengan obesitas.
Dari penjelasan empat studi di atas, Anda bisa mengatur kondisi supaya tidur membantu program penurunan berat badan. Mulai dari membuat ruangan tempat tidur tidak dengan cahaya terang, menurunkan suhu ruangan, batasi camilan non protein sebelum tidur, dan dapatkan tidur cukup setiap harinya.