Menkumham Sebut Pengetahuan Soal Kekayaan Intelektual Membuat Indonesia Bersaing di Pasar Global
MEDAN - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly memberikan apresiasi kepada 10 gubernur se-Sumatera atas kontribusinya dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
"Indonesia khususnya Sumatera dengan keragaman budaya dan sumber daya alam, memiliki banyak produk unggulan dan potensial yang didorong melalui kekayaan intelektual (KI) komunal agar mampu bersaing di pasar global," ujar Yasonna pada Roving Seminar Kekayaan Intelektual oleh Seluruh Gubernur Se-Sumatera, Pimpinan Perguruan Tinggi, dan di seluruh Kabupaten/Kota Sumatera Utara di Medan, Rabu 13 April.
Yasonna menyebutkan, salah satu rezim KI komunal yang perlu dikembangkan dan diberdayakan adalah produk yang berbasis pada potensi geografis Indonesia dan dikenal sebagai indikasi geografis (IG).
"Indikasi geografis terbukti dapat menjadi katalisator tidak hanya bagi nation branding tapi juga mendukung kemandirian ekonomi suatu negara," ucapnya dikutip Antara.
Baca juga:
Menkumham juga mencontohkan, salah satu dampak positif dari terdaftarnya KI terhadap meningkatnya nilai jual suatu produk.
"Kopi Gayo menjadi produk IG pertama Indonesia yang tercatat dan diterima di Uni Eropa. Sebelum didaftarkan harga per kilogramnya hanya Rp50.000. Setelah didaftarkan menjadi Rp120.000. Dari angka nominal ini terlihat adanya efek leverage dari terlindungnya IG," jelasnya.
Yasonna menyampaikan, bahwa potensi KI komunal tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomi tetapi juga sebagai potensi ekologi, kepariwisataan, sosial budaya dan yang paling penting adalah untuk identitas bangsa.