Invasi Rusia, Kapal Pesiar Ini Sediakan Tempat Tinggal Sementara Bagi 1.500 Pengungsi Ukraina, Dapat Makan hingga WiFi

JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina yang telah memasuki pekan ketujuh, menyebabkan jutaan orang mengungsi, selain ribuan orang tewas dan luka-luka akibat perang kedua negara.

Gelombang bantuan internasional pun berdatangan, termasuk dari pelaku industri perjalanan, menawarkan bantuan bagi mereka yang mengungsi dari Ukraina, termasuk layanan kereta, bus, hotel hingga pemilik rumah hiburan di Eropa.

Terbaru, kapal pesiar juga membuka pintunya untuk para pengungsi dari Ukraina. Adalah MV Volendam, kapal pesiar dari Holland Amerika line yang memiliki 10 dek sepanjang 237 meter dan berlabuh di Kota Rotterdam Belanda, bergabung untuk menyediakan perlindungan sementara bagi hingga 1.500 warga Ukraina.

"Awak kami melihatnya sebagai suatu kehormatan sejati untuk menjadikan Volendam lingkungan yang nyaman dan penuh perhatian bagi keluarga yang telah melalui begitu banyak hal," kata kapten kapal, Ryan Whitaker, kepada CNN Travel seperti dikutip 10 April.

Pemerintah Belanda, yang telah berjanji untuk menampung hingga 50.000 pengungsi Ukraina, menghubungi Holland America pada akhir Maret untuk menanyakan tentang penyewaan kapal sebagai akomodasi sementara.

Volendam belum memasuki layanan kembali setelah pandemi COVID-19, tetapi kapal sepenuhnya berawak dalam persiapan untuk kembali ke pelayaran penumpang yang dijadwalkan pada bulan Mei.

Sibrand Hassing, direktur operasi armada Eropa Holland America mengatakan kepada CNN Travel, perusahaan pelayaran sangat ingin membantu, karena berada dalam posisi untuk mengakomodasi kebutuhan mendesak akan makanan dan perumahan.

Kapal pesiar MS Volendam. (Wikimedia Commons/Barek)

Sementara itu, seorang juru bicara Kota Rotterdam mengatakan ada "kekurangan perumahan besar" di kota itu, yang berarti perumahan individu saat ini tidak dapat ditawarkan kepada pengungsi Ukraina.

"Beberapa pengungsi tinggal di hotel, tapi ini bukan solusi jangka panjang. Itulah mengapa kami memutuskan untuk menampung sejumlah pengungsi ini di kapal ini untuk bulan-bulan mendatang," ungkap juru bicara tersebut.

Pada tanggal 5 April, 100 orang Ukraina naik ke Volendam, dengan lebih banyak orang akan naik dalam beberapa hari mendatang.

Warga Ukraina yang menginap di Volendam akan mendapatkan layanan penuh, mulai dari makan panas tiga kali sehari, hingga penggunaan berbagai fasilitas kapal, termasuk layanan tata graha, Wi-Fi dan pusat kebugaran.

"Tim onboard kami terkenal dengan layanan dan keramahannya. Kami siap menyambut tamu baru kami, seperti kami menyambut tamu di rumah kami sendiri," terang kapten Ryan Whitaker.

MV Volendam akan tetap berlabuh di Merwehaven, sebuah pelabuhan kargo di Sungai Maas Rotterdam, untuk keseluruhan masa sewa tiga bulan. Mereka yang berada di kapal dapat turun kapan pun mereka mau, termasuk untuk bersekolah.

Juru bicara Kota Rotterdam mengatakan, pejabat kota juga "bekerja keras untuk memberikan pendidikan bagi setiap anak Ukraina yang mengungsi di Rotterdam."

"Kami berharap untuk mencapai tujuan ini di suatu tempat dalam beberapa minggu ke depan. Ini tidak akan berlangsung di atas kapal ini, tetapi di lokasi di suatu tempat di Rotterdam," jelas juru bicara tersebut.

Perawatan medis dan sosial juga akan diatur untuk warga Ukraina melalui organisasi sosial lokal, termasuk Salvation Army.

Terkait dengan peraturan COVID-19 di Belanda, Holland America mengatakan krunya akan mengikuti peraturan COVID-19 seperti biasa. Mereka yang tinggal di kapal akan diminta untuk mengenakan masker.

Juru bicara kota Rotterdam juga mengatakan, pengungsi Ukraina akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan umum ketika mereka naik, dengan siapa pun yang mengalami gejala seperti COVID akan dites. Vaksinasi juga akan tersedia.

Dengan program kemanusiaan ini, pelayanan Volendam yang akan datang telah dibatalkan, dengan calon pelancong diberikan pilihan alternatif. MV Volendam direncanakan untuk kembali ke layanan reguler pada Bulan Juli mendatang.