Perlu Banyak Bersyukur, Ini 5 Tanda Kamu Kebanyakan Mengeluh
YOGYAKARTA – Alih-alih bersyukur, mengeluh memang lebih mudah dilakukan untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak terlalu buruk dengan ekspresi negatif. Menurut studi yang dilakukan Yi-Ren Wang dan kolega dari Universitas Alabama pada tahun 2021, mengeluh bisa didorong oleh ketidaktahuan menghadapi dunia yang tak terduga. Oleh karena itu, dilansir Psychology Today, Susan Krauss Whitbourne, Ph.D., profesor emeritus di Universitas Massachusetts Amherst, merekomendasikan pentingnya membangun ketahanan dan kontrol diri atas peristiwa dalam hidupmu.
Nah, kalau kamu masih melakukan tujuh hal di bawah ini, tandanya kamu masih perlu belajar banyak bersyukur, meningkatkan ketahanan diri, dan kurangi mengeluh.
1. Masalah cuma jadi bahan keluh kesah tapi tak terselesaikan
Mencari cara menyelesaikan masalah tentu tak mudah. Tetapi enggak baik pada kesehatan mental kalau masalah ditumpuk dan cuma jadi bahan keluh kesah tapi tak terselesaikan. Menurut pelatih kesehatan dan kebahagiaan Roopak Desai, dilansir Bustle, Selasa, 12 April, mendiskusikan masalah dan menggali potensi untuk menyelesaikannya tentu akan lebih positif alih-alih hanya merengek.
2. Merasa tak punya daya
Karena berfokus pada yang buruk dan tidak membangun harapan, maka seseorang akan merasa tak berdaya pada situasi yang dialaminya. Kondisi ini juga bisa mendorong seseorang untuk lebih banyak mengeluh. Karena hal yang tidak dikendalikan tak coba digapai untuk diselesaikan.
3. Lelah sepanjang hari
Terlalu banyak mengeluh dapat membuat kamu merasa lelah secara fisik dan mental. Mengeluh artinya membicarakan kekhawatiran, dan memicu respons stres pada tubuh. Makanya aktivasi respons tersebut bisa menguras energimu.
4. Sulit beranjak dari masa lalu
Jika cenderung membicarakan masa yang sudah berlalu, kemungkinan besar kamu akan mengeluh. Bahkan membuat interpretasi ulang dengan penuh kekhawatiran. Ini tidak akan membuat masa lalu berubah sesuai ekspektasi, tetapi justru membuatmu rapuh menggapai tujuan.
5. Cemas terus-menerus
Tingkat kecemasan dan stres bisa meningkat hanya karena mengeluh. Pasalnya, ingatan dari peristiwa negatif mengaktifkan kekhawatiran dan stres hingga ke sel tubuh. Mengeluh juga direkam otak sehingga mengubah pola pikirmu untuk selalu lebih negatif.
Baca juga:
- Eksklusif Slamet Rahardjo Djarot Memaknai Pandemi Sebagai Jalan Cinta Alam Semesta
- Untuk Menyehatkan Mental, Kenali Batasan dan Manfaat Bersikap Baik pada Orang Lain
- Empty Nest Syndrome, Perasaan Sedih yang Dialami Orang Tua saat Anak Meninggalkan Rumah
- Tak Berarti Lemah, Menangis Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental
6. Suasana hati buruk
Pernahkan mendapatkan hadiah tetapi suasana hati buruk? Kegembiraan kecil perlu disyukuri. Meski hadiah tak sesuai ekspektasi, tetapi apa yang lebih penting daripada bersyukur untuk mendapatkan kebahagiaan.
7. Mudah tersinggung
Mengeluh membuat seseorang jadi sulit untuk optimi. Hal yang dilakukan mengarah ke tujuan selalu dianggap tidak berjalan dengan baik. Bahkan, rasa kesal mudah sekali tumbuh ketika kamu semakin sering mengeluh.
Dari ketujuh tanda di atas, adakah yang sering kamu lakukan dan tanpa disadari bikin kamu mengeluh terus-terusan? Banyak-banyak bersyukur ya.