Ada Gesper Peluru Kosong yang Dibawa Pengamen, Polisi Khawatir Kena Fitnah karena Pengamanan Aksi Mahasiswa Tidak Pakai Senjata Api
JAKARTA – Gesper peluru yang diamankan polisi dari tangan seorang pengamen berinisial H (17), berjumlah 63 butir dan berjenis kaliber 5,56mm. Adanya temuan itu, kepolisian menduga selongsong peluru akan dijatuhkan orang tak bertanggung jawab ke aspal jika terjadi kerusuhan.
Sebagaimana disampaikan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hengki Hariadi, terkait jajarannya yang tidak membawa senjata api dalam proses pengamanan aksi mahasiswa. Namun Hengki mengkhawatirkan adanya upaya yang menjatuhkan institusi kepolisian.
"Jangan nantinya menjadi fitnah, tiba-tiba ada yang tertembak atau sebagainya. Nanti di shooting, periksa semua," tegas Kombes Hengki, Senin, 11 April.
Baca juga:
- Pengamen Bertato Tengkorak Bawa Gesper Peluru Ditangkap Polisi, Dia Diajak ke Monas, Tapi Tidak Tahu Kalau Ada Demo
- Ribuan Petugas Gabungan Sudah Berbaris di Lapangan, Siap Hadapi Mahasiswa di Patung Kuda - Monas
- Demo Mahasiswa 11 April, MUI Imbau Aparat Tak Gunakan Peluru Tajam
- Ancaman dan Peretasan Iringi Rencana Demo BEM SI di Istana 11 April
Memperkuat pernyataan Hengki, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan pengamanan aksi unjurasa 11 April besok dengan baik.
Selain itu, jajaran Kepolisian Polda Metro Jaya juga memastikan tidak ada yang menggunakan peluru tajam saat melakukan pengamanan aksi.
"Tidak menggunakan peluru tajam juga. Itu arahan dari pimpinan Polda Metro Jaya. Iya (tidak ada gunakan peluru tajam)," katanya, Minggu 10 April.