Mantan CEO PlayStation Mengungkapkan Alasan Kegagalan PS Vita
JAKARTA - Jack Tretton tentunya mengalami pasang surut selama di Sony. Dalam wawancara baru-baru ini dengan Axios, mantan bos PlayStation ini berbicara tentang banyak kesalahan langkah yang diambil perusahaan dengan PS Vita.
Selama wawancara, Tretton juga berbicara tentang bagaimana perangkat genggam tidak menerima cinta dan dukungan yang layak secara internal di perusahaan. Tretton berbicara tentang PS Vita yang dihentikan lebih awal dan tidak pernah menerima dukungan yang layak.
Dia menjelaskan bagaimana teknologi baru membutuhkan anggaran pemasaran yang besar dan dana dukungan pengembang untuk menarik konsumen agar membelinya.
“Pasti ada teknologi yang menurut saya bagus tetapi tidak memiliki tingkat dukungan yang mereka butuhkan,” katanya, dikutip dari GamingBolt, Minggu, 10 April
Selain itu, ia juga berbicara tentang bagaimana perusahaan memiliki keyakinan internal bahwa PS Vita adalah produk yang hebat, tetapi sangat terlambat untuk dipasarkan. Ditambah dengan popularitas smartphone yang terus meningkat, Sony berpikir bahwa para penggemar tidak lagi menginginkan perangkat gim khusus.
Baca juga:
Adapun alasan pertama kesalahan yang dibuat perusahaan terhadap PS Vita adalah soal harga. PS Vita diluncurkan dengan harga 249 dolar AS atau Rp3,4 juta. Harga Vita dinilai terlalu mahal.
Pesaing langsungnya, 3DS, juga diluncurkan dengan harga yang dianggap mahal, tetapi Nintendo akan segera memangkas harga tersebut, yang berdampak langsung dan positif pada penjualannya.
Cara Sony memilih untuk mempromosikan dan memasarkan sistem genggam juga tidak ideal karena mereka tidak benar-benar memasarkan Vita sama sekali, jika dibandingkan dengan 3DS atau bahkan PSP.
Tretton meninggalkan Sony pada tahun 2014 dan sekarang menjadi bagian dari Interactive Gaming Ventures. Sementara PlayStation akhir-akhir ini telah mengakuisisi Bethesda, Activision Blizzard, dan Bungie.