Tiga Politisi Republik Dukung Demokrat, Jackson Catat Sejarah Terpilih Sebagai Hakim Agung Wanita Kulit Hitam Pertama

JAKARTA - Ketanji Brown Jackson dikukuhkan oleh Senat Amerika Serikat pada Hari Kamis, sebagai wanita kulit hitam pertama yang menjabat di Mahkamah Agung dalam sebuah tonggak sejarah bagi Amerika Serikat dan kemenangan bagi Presiden Joe Biden, yang memenuhi janji kampanye saat ia berusaha untuk menanamkan peradilan federal dengan latar belakang yang lebih beragam.

Dalam pemungutan suara di Senat AS Kamis waktu setempat, Jackson memperoleh 53 suara berbanding 47, dengan tiga politisi Partai Republik yakni Susan Collins, Lisa Murkowski dan Mitt Romney, bergabung dengan Partai Demokrat yang mendukung Jackson.

Nantinya, Jackson akan menggantikan posisi hakim agung Breyer yang berusia 83 tahun di blok liberal pengadilan, dengan mayoritas konservatif 6-3 yang semakin tegas. Breyer akan bertugas sampai masa jabatan pengadilan saat ini berakhir, biasanya pada akhir Juni, dan Jackson akan dilantik secara resmi setelah itu.

Menariknya, Jackson menjabat sebagai juru tulis Mahkamah Agung untuk Breyer di awal karirnya.

Pemungutan suara di Senat AS. (Wikimedia Commons/C-SPAN)

Presiden Biden menjamu Jackson di Gedung Putih untuk menonton pemungutan suara di televisi, mengunggah di Twitter selfie yang dia ambil dari mereka tersenyum setelah Senat sidang.

"Konfirmasi Hakim Jackson adalah momen bersejarah bagi bangsa kita. Kami telah mengambil langkah lain untuk membuat pengadilan tertinggi kami mencerminkan keragaman Amerika. Dia akan menjadi Hakim yang luar biasa, dan saya merasa terhormat untuk berbagi momen ini dengannya," tulis Biden di Twitter, melansir Reuters 8 April.

Keduanya akan membuat pernyataan pada Hari Jumat di sebuah acara untuk merayakan konfirmasinya.

Diketahui, dari 115 orang yang telah bertugas di Mahkamah Agung sejak didirikan pada tahun 1789, hanya tiga yang tidak berkulit putih. Dari tiga tersebut, dua di antaranya laki-laki kulit hitam, Thurgood Marshall yang pensiun tahun 1991 dan meninggal 1993 dan Clarence Thomas yang ditunjuk tahun 1991 dan masih bertugas. Salah satu hakim saat ini, Sonia Sotomayor adalah satu-satunya Hispanik yang pernah menjabat.

Dan, Jackson akan menjadi hakim wanita keenam yang pernah ada. Untuk pertama kalinya, empat wanita akan melayani di pengadilan bersama-sama.

Untuk diketahui, Presiden Biden menunjuk Jackson tahun lalu ke Pengadilan Banding AS untuk Distrik Distrik Columbia, setelah dia menghabiskan delapan tahun sebagai hakim distrik federal. Seperti tiga hakim konservatif yang ditunjuk oleh pendahulu Presiedn Biden dari Partai Republik Donald Trump, Jackson cukup muda untuk melayani selama beberapa dekade dalam pekerjaan seumur hidup.